Harga Telur Melambung Tinggi, Cetak Rekor Rp30.000 per Kilo

Potret telur. (Foto: Republika/Imas Darmayanti)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan buka suara mengenai melambungnya harga telur yang dirasa tinggi secara signifikan yakni sekisar Rp 30.000 per Kilogram (Kg) di sejumlah daerah.

Harga itu disebut tak seberapa jika dibandingkan dengan misi dagang yang berhasil dicapai dari India dan dia meminta agar hal tersebut tidak usah diributkan atau dibesar-besarkan.

“Oh itu nggak seberapa kok, nggak usah diributkan ya. USD 3,2 miliar itu lah yang ditulis,” ucap Zulhas di Gedung Kemendag Jakarta, (23/8/2022).

Dilansir dari PIHPS, rata-rata harga telur ayam nasional berkisar Rp30.850 per Kg. Harga rata-rata itu naik Rp750 dibandingkan 16 Agustus lalu yang sebesar Rp30.100 per kg.

Akan tetapi di daerah tertentu harganya malah bisa lebih tinggi dari harga rata-rata nasional.

Hal ini, cukup membuat masyarakat resah dan bingung mengenai biaya pengeluaran kebutuhan pangan yang harus dikeluarkan, terutama pada pihak-pihak yang terkait dan masyarakat golongan menengah kebawah.

Menanggapi hal itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan pernyataan Zulhas yang meminta agar tidak meributkan kenaikan harga telur.

Pasalnya perihal telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir bahkan hingga tembus Rp 32.000 per Kg.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri menyebutkan kenaikan harga telur ini sebagai yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

“Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementerian Perdagangan bekerja,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis.

“Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan, bukan lari dari persoalan,” imbuhnya.

IKAPPI meminta ke Kemendag agar segera mencari solusi dan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti petani dan peternak, agar tidak terjadi keributan atau kericuhan.

“Upaya-upaya ini diharapkan adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan, bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut,” jelasnya.

Masyarakat berharap agar harga telur di pasaran dapat segera normal atau murah kembali secepatnya. (hus)