Gencatan Senjata Israel-Palestina Mulai Diberlakukan

Setidaknya 232 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas di Gaza. (Foto: Getty Images)

Gaza, 5NEWS.CO.ID,- Gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas telah diberlakukan. Gencatan senjata dimulai pada Jumat (21/05/21) pagi, mengakhiri pemboman selama 11 hari di mana lebih dari 240 orang tewas, kebanyakan dari mereka di Gaza.

Sumber diplomatik menyebut nantinya akan ada dua delegasi keamanan Mesir yang dikirim untuk memantau kesepakatan gencatan senjata ke Tel Aviv dan Palestina.

“Gencatan senjata serentak yang dimediasi Mesir akan mulai berlaku pada pukul 23.00 GMT pada Kamis,” kata sumber itu.

Orang-orang Palestina turun ke jalan-jalan Gaza segera setelah gencatan senjata dimulai, meneriakkan takbir. Baik Israel dan Hamas telah mengklaim kemenangan dalam konflik tersebut.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata membawa “kesempatan sejati” untuk kemajuan.

Pada Kamis (13/05), lebih dari 100 serangan udara Israel menargetkan infrastruktur Hamas di utara Gaza. Hamas membalas dengan tembakan roket.

Sebelumnya, pertempuran dimulai di Gaza pada 10 Mei setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan Israel-Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan memuncak dalam bentrokan di situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi. Hamas mulai menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri dari situs suci tersebut, dan memicu serangan udara balasan.

Setidaknya 232 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Israel mengatakan setidaknya 150 militan termasuk di antara mereka yang tewas di Gaza. Hamas tidak memberikan angka korban jiwa bagi para pejuang.

“Di Israel, 12 orang termasuk dua anak telah tewas,” kata layanan medisnya.

Israel mengatakan sekitar 4.000 roket telah ditembakkan ke wilayahnya oleh militan di Gaza.

Kabinet Keamanan Politik Israel mengatakan telah “dengan suara bulat menerima rekomendasi” untuk gencatan senjata.

“Para eselon politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan kelanjutan kampanye,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan di Twitter bahwa serangan Gaza telah menghasilkan “keuntungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Sementara, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Associated Press bahwa gencatan senjata yang diumumkan oleh Israel merupakan “kemenangan” bagi rakyat Palestina dan kekalahan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Segera setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 02:00 pada hari Jumat (23:00 GMT Kamis), sejumlah besar warga Palestina turun ke jalan-jalan Gaza dengan mobil dan berjalan kaki untuk merayakannya.

Pengeras suara dari masjid-masjid mengucapkan “kemenangan perlawanan yang dicapai atas Pendudukan selama pertempuran ‘Perang Yerusalem”.

Tetapi Basem Naim, dari Dewan Hamas untuk Hubungan Internasional, mengatakan kepada BBC bahwa dia skeptis tentang apakah gencatan senjata itu akan bertahan.

“Tanpa keadilan bagi Palestina, tanpa menghentikan agresi Israel dan kekejaman Israel terhadap rakyat kami di Yerusalem, gencatan senjata akan terus rapuh,” katanya.

Penyebab Gencatan Senjata

Kedua belah pihak telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengakhiri permusuhan.

Pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu “bahwa ia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata”.

Mesir, Qatar dan PBB telah memainkan peran utama dalam menengahi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang menguasai Gaza.

Presiden Sisi telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata, menurut TV pemerintah Mesir. (mra)