
Yogyakarta, 5NEWS.CO.ID,- Kepolisian buka suara terkait penutupan patung Bunda Maria milik Rumah Doa Sasana Adhi Rasa St. Yacobus, di Dukuh Degolan, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, DIY yang kemudian ramai di media sosial.
Polisi minta maaf karena terdapat kekeliruan anggota dalam menulis laporan hingga terjadi kegaduhan.
Diketahui sebelumnya terdapat sebuah unggahan di media sosial yang menyebut penutupan pada Rabu (22/03) dilakukan pasca aksi salah satu ormas yang menyampaikan keberatan atas adanya patung tersebut yang dianggap mengganggu umat Islam yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Barokah.
Dalam tulisan itu juga disebut bahwa jajaran kepolisian yaitu Kanit Binmas serta 5 anggota Polsek Lendah, Kulon Progo turut melaksanakan pengamanan pemasangan penutup patung Bunda Maria tersebut.
Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini menyebut narasi di atas beredar setelah kesalahpahaman anggotanya dalam menuliskan laporan kegiatan.
“Gagal paham, kami mohon maaf. Anggota salah dalam penulisan narasi, sehingga seolah-olah bahwa penutupan itu tekanan dari ormas,” kata Fajarini di Mapolres Kulon Progo, Kamis (23/03) malam.
Menurutnya, penutupan patung dengan kain terpal tersebut adalah inisiatif pemilik rumah doa itu sendiri yang bernama Yakobus Sugiarto karena status rumah doa itu yang belum resmi berdiri.
“Oleh karena itu dari pemilik yang kebetulan ada di Jakarta menyampaikan kepada adik kandungnya, untuk sementara di rumah doa tersebut ada patung Bunda Maria untuk sementara ditutup menggunakan terpal. Yang melakukan penutupan adalah dari pihak keluarga, dalam hal ini adalah adik kandung dari pemilik rumah doa,” papar Fajarini.
Ia juga menambahkan bahwa memang terdapat pihak yang mengaku ormas yang datang menemui pihak rumah doa dan menyampaikan masukan terkait keberadaan patung tersebut.
“Menyampaikan masukan warga, tidak ada tekanan-tekanan kemudian memaksa kemudian menutup patung Bunda Maria tersebut apalagi dengan menggunakan terpal sehingga ini adalah hal yang salah,” jelasnya.
Fajarini pun menyatakan bahwa situasi di sekitaran rumah doa saat ini kondusif dan meminta masyarakat tidak terprovokasi serta selalu menjaga moderasi beragama.