Etnis Uighur Cemas Tertular Virus Corona

etnis Uighur yang ditahan di kamp pelatihan oleh pemerintah China

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Etnis Uighur di kawasan otonomi Xinjiang, China, merasa cemas tertular virus corona yang menyebar di kawasan timur. Yang lebih dikhawatirkan adalah lokasi suku Uighur yang selama ini berada di ‘kamp pelatihan’ yang dibangun oleh pemerintah setempat.

Seperti dilansir AFP, Kamis (13/02/20), sampai saat ini dilaporkan ada 55 orang yang terinfeksi virus corona di Xinjiang. Satu orang sudah sembuh dan pulang ke rumah.

Akan tetapi, sejumlah pihak tetap khawatir virus itu bisa menyebar di dalam kamp yang menampung etnis Uighur. Sebab, virus tersebut bisa menular dari orang yang terinfeksi lewat bersin dan batuk.

Kalau di kamp itu tidak disediakan obat-obatan yang memadai dan peralatan pembunuh bakteri, maka dikhawatirkan bakal semakin mempermudah penyebaran virus corona.

“Warga setempat sudah mulai panik. Keluarga kami ada di sana, harus berurusan dengan kamp dan virus, dan kami tidak mengetahui apakah mereka punya cukup makanan dan masker,” kata seorang pakar sosiologi etnis Uighur, Dilnur Reyhan, yang bermukim di Perancis.

Ketua Kongres Uighur Dunia (WUC), Dolkun Isa, menyatakan sangat prihatin jika pemerintah setempat tidak bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat, maka virus corona bisa menyebar di kawasan tersebut.

“Orang-orang ini (Uighur) sangat lemah dan rentan karena ditekan dan salah urus oleh pemerintah China. Hal ini hanya menambah penderitaan mereka, keluarga dan rekan kami juga berada dalam bahaya besar,” kata Dolkun.

Pemerintah China membangun sejumlah kamp di Xinjiang dengan alasan untuk melatih warga dengan beragam keterampilan. Menurut mereka hal itu dilakukan untuk menekan paham radikal dan separatisme di kalangan penduduk yang sebagian besar muslim.

Akan tetapi, etnis Uighur yang kerabatnya ditahan di kamp menyatakan pemerintah China melakukan indoktrinasi paham komunis, dan sebagian mengalami kekerasan yang dilakukan oleh penjaga kamp.

Jumlah orang yang meninggal akibat terinfeksi virus corona di seluruh dunia hari ini mencapai angka 1.357 orang. Angka itu didapat setelah lembaga kesehatan di Provinsi Hubei, China mengoreksi jumlah penduduk yang wafat akibat virus itu pada Rabu (12/02) kemarin mencapai 242 orang.

Sementara, jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus corona pada hari ini sejumlah 60.015 orang. (mra)