Erupsi Gunung Merapi: Muntahkan Guguran Lava Pijar 36 Kali

Potret Gunung Merapi yang masih erupsi, terpantau dari kawasan Tunggularum, Kelurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman. (Foto: G.M. Hanafi)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami erupsi. Dalam enam jam terakhir, Gunung Merapi memuntahkan 36 kali guguran lava pijar. Menurut  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), jarak luncur lava pijar tersebut yaitu maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

“Laporan pengamatan guguran dan awan panas guguran Gunung #Merapi tanggal 17 Januari 2021 pukul 00.00-06.00 WIB. Teramati 36 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya,” tulis BPPTKG melalui akun Twitter resminya @BPPTKG, dikutip pada Minggu (17/01/21).

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Minggu pukul 00.00-06.00 WIB, guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah barat daya.

Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-188 detik dan enam kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5-8 detik.

Namun, BPPTKG belum menaikkan status Merapi dari siaga ke awas. Sebab, peningkatan status gunung berapi itu didasarkan pada ancaman bahaya erupsi terhadap penduduk.

Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Sleman belum memulangkan pengungsi darurat imbas Meskipun, BPPTKG telah mengeluarkan rekomendasi baru bahwa warga yang tidak berada dalam radius bahaya bisa dipulangkan.

BPPTKG menyarankan aktivitas penambangan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi di dalam kawasan rawan bencana dihentikan serta meminta para pelaku wisata dan pendaki tidak melakukan kegiatan di kawasan rawan bencana.

Para pengungsi merupakan warga dari Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo yang berada di sisi timur Gunung Merapi dengan radius sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi.

“Meskipun saat ini arah luncuran lava pijar dan awan panas Gunung Merapi dominan ke arah barat atau Sungai Krasak, kami tidak mau buru-buru untuk memulangkan pengungsi, masih harus berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum mengambil keputusan,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan. (mra)