Efek Covid-19, Perekonomian UMKM di Kudus Merosot

Ilustrasi Toko Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Kudus, 5NEWS.CO.ID, – Virus Corona membawa dampak yang tidak hanya terjadi di bidang kesehatan dan medis, tetapi juga membawa dampak yang buruk bagi perekonomian. Khususnya di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Minggu, (15/03/20) lalu adalah hari terakhir warga bernama Rosidana Ulfah berjualan. Ia terpaksa menutup kedainya lantaran penjualan makanan makin sepi karena pandemi yang sedang melanda dunia saat ini. Pelanggannya yang kebanyakan adalah mahasiswa dan anak sekolah kini sudah belajar di rumah.

Para pegawai yang biasa mampir ke kedainya untuk sekedar makan siang juga kini telah menerapkan sistem work From Home (WFH). Tak heran jika usahanya kini kian lesu.

“Tutup sampai pandemi ini berakhir,” ujarnya.

Setelah kedai tutup, Dian, sapaan akrabnya memulai usaha grosir bawang putih. Caranya warga pesan melalui media sosial setelah itu diantar.

“Kalau tidak begitu saya tak ada pemasukkan. Ekonomi makin terpuruk,” katanya.

Kendati demikian, dia tetap menjaga jarak saat mengantar dagangan. Sebab beberapa waktu lalu tetangganya meninggal dunia saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Sayang hingga saat ini status tetangganya itu belum jelas. Positif atau negatif Covid-19.

“Makanya Pemkab. Kudus perlu melakukan rapid test. Biar ada kepastian. Keluarga dari PDP dan pemudik perlu dirapid test. Dengan begitu warga bisa membatasi diri dan berhati-hati,” saran warga dari Kecamatan Dawe ini.

Dia juga menilai Kudus sudah darurat Covid-19. Hal ini merujuk banyaknya warga yang positif Covid-19 dan PDP yang dirawat. Belum lagi pemudik yang terus berdatangan.

“Pemkab harus lebih ketat untuk memperingatkan orang-orang yang masih bergerombol dan kumpul-kumpul. Kerahkan polisi, Satpol PP, TNI agar warga tetap di rumah. Jujur kami waswas dengan kondisi ini,” tutur perempuan berusia 28 tahun itu. (mra)