
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati mendukung serta mengajak warga Pati untuk terjun dan memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)-nya.
Kepala Bidang (Kabid) UMKM Hendri Kristanto mengatakan bahwa Dinkop sendiri memiliki banyak support untuk masyarakat yang ingin bergabung menjadi pelaku UMKM.
“Supportnya banyak sekali, dalam kegiatan kita sebagai wakil dari Pemda (Pemerintah Daerah) melakukan pembinaan UMKM,” kata Kris, di Kantor Dinkop UMKM Pati, pada Senin, (5/9/2022).
Sebelumnya, UMKM di Pati tidak hanya dalam lingkup orang berniaga saja dan menghasilkan produk. Namun, banyak juga sektor usaha, dimulai dari industri pengolahan, misal pembuatan keripik dan sebagainya.
“Di Pati, yang namanya UMKM itu tidak hanya orang jualan dan menghasilkan produk. Namun disini banyak sektor usaha,” ujar Kris.
Mereka menggelar berbagai program, seperti memberikan pelatihan, sosialisasi, maupun bimbingan teknis (bimtek).
“Setiap tahunnya kami mengadakan banyak pelatihan. Pelatihan, sosialisasi, maupun bimtek,” ucapnya.
“Pelatihan itu terdiri dari pelatihan management (pemasaran) baik secara digital maupun lainnya. Lalu, Bimtek terkait manajemen keuangan, branding dan sebagainya,” sambungnya.
Kris merasa sebagai aparatur Bidang UMKM, berkewajiban untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM di Pati.
Membahas mengenai bantuan permodalan untuk memulai UMKM, Pemda Kab. Pati sendiri belum menurunkan bantuan dalam bentuk permodalan.
Namun, Kris mengungkapkan saat pandemi Covid-19 Dinkop Pati memberi bantuan secara langsung berupa bela-beli produk UMKM.
“Selama ini, Pemerintah Kabupaten Pati belum terkait bantuan permodalan. Namun, kemarin saat pandemi Covid kami memberi bantuan secara langsung berupa bela-beli produk,” imbuhnya.
Kris berpendapat bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk mengedukasi bukan hanya sekedar bantuan uang.
Mereka mempunyai terobosan untuk membeli produk-produk UMKM di Pati. Meski tidak merata, mereka mengakurasi atau memilih produk yang berkualitas.
Diharapkan dalam pelatihan tersebut dapat mengedukasi pelaku UMKM supaya produk Pati tidak asal-asalan, seperti dalam kualitas pembuatan, pengemasan dan brandingnya.
Terkait warga pelosok (sulit diakses) yang ingin terjun didunia UMKM, Dinkop Pati menugaskan Camat untuk menyampaikan kepada sejumlah Kepala Desa, bahwasannya siapapun yang memiliki produk bisa langsung mendaftar ke Dinkop sebagai database (orang yang berhak mendapat pelatihan).
“Siapapun yang memiliki produk bisa langsung mendaftar ke Dinas Koperasi sebagai database. Karena, kita belum mampu untuk mendatangi satu persatu sebab terbatas personel,” ucap Kris.
Kris menanggapi kabar keluhan yang sempat terjadi pada beberapa waktu yang lalu, seperti beberapa pemindahan lokasi pusat UMKM Pati yang dirasa kurang ramai daripada sebelumnya.
“Tempat itu memang berpengaruh. Asal kemarin dari Simpang 5 dipindah di belakang GOR, memang dianggap belum maksimal,” katanya.
Meski ada perbedaan pendapat mengenai lokasi yang strategis bagi pelaku UMKM dan pemerintah. Pemda berusaha memberi ruang dan tempat yang baru seperti Alun-alun Timur Pati.
Kedepannya, Dinkop Pati memiliki program dimana menunjuk beberapa UMKM yang mereka dampingi, agar omset pelaku meningkat dan memperluas pasar kerja. (hus)