
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati menyebut bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang ada di Kabupaten Pati, dari tahun 1996 hingga sekarang (2022) tercatat total 2.167 kasus, Kamis (22/12/2022).
Kepala Dinkes, Aviani Tritanti Venusia melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (Kabid P2) Dinkes, Joko Leksono Widodo mengatakan HIV Aids ini merupakan penyakit gunung es yang artinya tampak dipermukaan ketika memeriksa seseorang yang beresiko terkena virus ini.
“Yang beresiko itu antara lain ibu hamil, penjajah seks, guy. Karena kalau lelaki seks dengan lelaki itu akan menimbulkan luka,” kata Joko saat ditemui, Kamis (22/12/2022).
Selanjutnya, dia menuturkan bahwa penularan HIV Aids melalui jarum suntik, pihaknya belum menemukannya di Kab. Pati.
“Pengguna jarum suntik di Pati, belum ditemukan. Mungkin di Semarang (kota besar),” tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa, biasanya penyakit menular ini mudah menjangkit seseorang yang sebagai pelaku free seks, hubungan seks transgender dan ada kelainan pada seksualitasnya.
Lantas, dia mengungkapkan bahwa penderita HIV dan Aids di Kabupaten Pati total ada 2.167 jiwa.
“Kasusnya yang ada di Pati, kalau dijumlah total memang lumayan banyak. Ada 2.167, kemudian yang meninggal 147 jiwa,” ungkapnya.
“Tapi, total kasus itu sejak tahun 1996. Jadi kumulatif. Sehingga kalau dihitung-hitung angka kematiannya cukup tinggi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinkes Aviani mengatakan bahwa penyakit ini dapat menular melalui beberapa sebab, antara lain cairan pada tubuh manusia (yang terinfeksi) terutama pada air mani saat melakukan hubungan intim, transfusi darah, dan juga dapat menular melalui Air Susu Ibu (ASI).
Disisi lain, untuk menanggapi perihal ini pihak Dinkes melaksanakan kegiatan pemeriksaan HIV di puskesmas secara gratis. Dari kegiatan ini, menurutnya akan menemukan berbagai sasaran yang dituju.
Dia juga memaparkan bahwa anggaran program penanggulangan HIV ini berasal dari beberapa sumber yakni, APBD I (Kemenkes), APBD Provinsi, APBD Daerah, dan Bantuan dana hibah. (hus)