
Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Aliran air keruh kecoklatan bercampur tanah perbukitan membanjiri jalan Raya Dieng di jalur Desa Kejajar Kecamatan Kejajar Wonosobo.
Jalur jalan raya Dieng yang curam membuat air yang turun dari atas makin deras membuat jalan aspal kebanjiran. Banjir ini kata warga setempat baru saat ini terjadi di musim hujan tahun ini.
“Baru kali ini jalanan banjir,” kata Nurokhman, salah satu warga desa Kejajar, Rabu (20/1/2021).
Hujan deras yang mengguyur sejak siang ini membuat banyak kendaraan yang melintasi jalan raya Dieng, dari arah Pasar Kejajar berjalan melambat, tak berani melaju kencang.

Air meluap ke jalan dari got yang tak bisa menampung curah air yang tinggi. Karena kontur tanah Kejajar miring, air tidak tinggi, tapi deras mengalir ke bawah dan cukup membahayakan pengguna kendaraan yang lewat. Beruntung tidak ada korban.
Menurut Nurokhman, banjir terjadi karena kawasan bukit sekitar Kejajar sudah gundul. Tak ada lagi pepohonan besar di lereng bukit karena ditebangi digantikan lahan sayur yang tak bisa menahan laju air turun.
“Makanya warnanya coklat banjirnya, erosi tanah dari atas,” ujar Nurokhman.
Menurut Nurokhman, dulu saat masih banyak pepohonan besar di sekitar bukit desa Kejajar, tak pernah ada banjir seperti sekarang. Sejak banyak pepohonan ditebang dan dialihfungsikan untuk kebun sayur-sayuran lah mulai sering terjadi banjir karena akar sayuran tidak bisa mengikat tanah dan menyerap air hujan.
Tak hanya di Kejajar, di daerah atasnya, yaitu Dieng pun mulai rutin dismabangi banjir dan longsor, karena banyak pohon dibabat diganti kebun sayur. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan ke depannya bencana banjir akan makin parah. Tak hanya bagi Wonosobo, tapi kota-kota tetangga yang notabenenya berada di bawah Wonosobo bisa terdampak. (Muh)