
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Warga Malaysia akan menggelar aksi mengibarkan bendera hitam untuk mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mundur karena dianggap gagal menangani pandemi Covid-19. Malaysia kini melaporkan bahwa aksi yang diprakarsai Sekretariat Solidaritas Rakyat (SSR) ini akan digelar selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (10/07/21).
SSR menyatakan bahwa mereka menyerukan aksi protes ini karena sudah jengah dengan kegagalan pemerintahan Muhyiddin menangani pandemi.
“Karena kegagalan-kegagalan pemerintah saat ini, Sekretariat Solidaritas Rakyat menuntut Tan Sri Muhyiddin Yassin melepaskan jabatan perdana menteri, buka kembali parlemen, dan akhiri status darurat,” demikian pernyataan SSR.
SSR kemudian mengajak warga yang ingin ikut serta untuk mengibarkan bendera hitam di rumah dan kendaraan. Mereka juga mengajak warga untuk membawa bendera hitam jika ada keperluan di luar rumah.
Selain itu, SSR juga menyerukan warga Negeri Jiran untuk memotret bendera hitam yang mereka pasang kemudian mengunggah hasil jepretannya di media sosial secara serentak pukul 15.00 waktu setempat.
Dalam pernyataan di berbagai media sosial itu, SSR menyatakan bahwa rakyat harus bergerak demi menunjukkan amarah karena pemerintah tak becus menangani pandemi.
“Setelah hampir tujuh bulan dalam Status Darurat dan sebulan penerapan lockdown nasional, pemerintah masih tetap gagal mengendalikan penyebaran Covid-19,” demikian pernyataan SSR.
SSR kemudian menjabarkan berbagai masalah yang dihadapi Malaysia saat ini, seperti kasus Covid-19 menembus rekor hingga 5.900 nyawa melayang akibat infeksi corona selama setahun belakangan.
Mereka juga menyoroti pernyataan Kementerian Kesehatan bahwa banyak pasien Covid-19 yang kritis sampai saat ini belum menerima perawatan di rumah sakit karena kekurangan tempat tidur di Unit Perawatan Intensif (ICU).
“Ini benar-benar menunjukkan bahwa pemerintah Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin Muhyiddin Yassin gagal memimpin negara ini keluar dari pandemi Covid-19,” tulis SSR.
Saat ini, Malaysia memang kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Pada hari ini, Jumat (9/7), Malaysia bahkan mencetak rekor kasus harian Covid tertinggi dengan 9.180 infeksi corona baru dalam 24 jam belakangan.
Kondisi pandemi Negeri Jiran yang tak kunjung reda ini membuat Malaysia diterpa gonjang-ganjing politik. Salah satu partai terbesar Malaysia, UMNO, menarik dukungan terhadap koalisi penyokong Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, menyatakan bahwa Muhyiddin gagal menunaikan janji kepada partainya untuk menangani pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19.
Menurut Zahid, janji itulah yang membuat UMNO mau memberi dukungan politik kepada Muhyiddin saat dipilih menjadi Perdana Menteri pada Maret tahun lalu.
“Sudah jelas pemerintahan ini gagal memenuhi aspirasi rakyat. Kegagalan pemerintah ini sangat terlihat. Mereka menyelewengkan deklarasi status darurat negara, yang terlihat sebagai taktik politik, dan hanya membuat kesengsaraan bagi rakyat dan perekonomian,” kata Zahid. (has/mra)