Demo Ribuan Pendukung Donald Trump di Gedung Capitol AS Rusuh, Telan Korban Jiwa

Pendukung Presiden AS, Donald Trump yang mengepung Gedung Capitol AS. (Foto: AP PHOTO/ SHAFKAT ANOWAR)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyerang gedung parlemen atau yang dikenal dengan nama US Capitol Hill. Hal ini diduga lantaran massa tidak menerima hasil pemilu 3 November lalu yang menyatakan Joe Biden sebagai pemenang dan Trump kalah.

Salah satu media Inggris Time menyebut bahwa massa mengepung Capitol setelah disulut oleh pidato Trump. Diketahui sebelumnya, Trump sempat menghadiri acara tersebut dan berorasi di depan para pendukungnya.

Ia mengatkan dengan lantang bahwa dirinya tidak akan mengakui kelahan atas Joe Biden dan akan terus menyerang legitimasi pemilu.

Kepolisian Washington DC melaporkan bahwa tiga orang meninggal dunia akibat situasi chaos tersebut. sedikitnya, empat orang telah tewas dalam penyerbuan Gedung Capitol ini. Informasi ini disampaikan Kepala Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert Contee, dalam konferensi pers terbaru pada Rabu (06/01/21) malam waktu AS, seperti dilansir CNN.

Ia tidak menyebut secara spesifik apakah ketiga orang yang meninggal dunia itu terlibat langsung dalam aksi penyerbuan gedung yang digunakan sebagai parlemen AS itu.

“Satu wanita dewasa dan dua pria dewasa tampaknya mengalami situasi darurat medis secara terpisah, yang mengakibatkan kematian mereka,” ujar Contee dalam pernyataannya.

Akan tetapi, pihaknya tidak menjelaskan lebih lanjut tentang ‘situasi darurat medis’ yang dialami oleh ketiga korban tewas tersebut.

“Setiap hilangnya nyawa di Distrik ini adalah tragis dan pikiran kami tertuju pada siapapun yang terdampak oleh kepergian mereka,” kata Contee.

Diketahui bahwa Dinas Pemadam Kebakaran dan Layanan Medis Darurat Washington DC membawa orang-orang yang cedera ke rumah sakit terdekat saat aksi penyerbuan Gedung Capitol AS dilakukan oleh para pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu (06/01) siang waktu setempat.

Beberapa orang yang cedera dilaporkan mengalami serangan jantung hingga patah tulang karena terjatuh dari kerangka besi yang ada di bagian barat Gedung Capitol AS. seorang wanita yang belum diketahui identitasnya, tewas usai terkena tembakan di dada saat para personel Kepolisian Washington DC menggunakan senjata api mereka untuk menghadapi massa pro-Trump yang menerobos masuk ke Gedung Capitol dan memicu kekacauan.

Beberapa personel kepolisian yang bertugas di lokasi dilaporkan mengalami luka-luka saat bentrok dengan massa pro-Trump, dengan salah satunya dilarikan ke rumah sakit.

Contee mengatakan sedikitnya 52 orang ditangkap terkait aksi penyerbuan Gedung Capitol AS.

Sebelumnya, walikota Washington DC Muriel Bowser mengatakan 30 orang ditangkap karena melanggar jam malam yang diberlakukan kota itu mulai jam 6 sore. Untuk 15 lainnya telah ditahan dalam tuduhan terkait protes besar itu, termasuk di dalamnya kepemilikan senjata dan penyerangan, seperti dilansir Associated Press. (mra)