
Sukoharjo, 5NEWS.CO.ID, – Ribuan warga dari sejumlah daerah di Sukoharjo menggelar unjuk rasa secara besar-besaran di depan pabrik PT Rayon Utama Makmur (PT RUM), Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (10/12/19).
Aksi yang digelar bertepatan dengan peringatan hari HAM sedunia ini merupakan titik awal kebangkitan semangat perjuangan warga demi memperoleh udara yang segar dan bebas dari segala polusi yang akhir-akhir ini disebabkan oleh pabrik rayon tersebut. Berlarutnya masalah bau limbah ini membuat warga geram dan memutuskan untuk melakukan aksi demonstrasi.
Pabrik yang berdiri sejak tahun 2017 dan memproduksi serat rayon atau kapas sintetis itu telah menguarkan bau busuk yang hingga kini masih terus dirasakan oleh warga. Bahkan, bau itu kini telah menjangkau wilayah yang jaraknya puluhan kilometer dari pabrik, seperti daerah Polokarto dan Tawangsari.
Warga telah berulangkali melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Sukoharjo, Kantor Bupati, dan PT RUM pada akhir 2017 dan awal 2018. Namun, setelah insiden ditangkapnya tujuh aktivis lingkungan oleh pihak kepolisian semangat warga sempat menciut lantaran takut mengalami kejadian serupa.
“Warga terdampak limbah udara PT RUM akan melaksanakan unjuk rasa di depan gerbang. Warga yang datang berasal dari sekitar lokasi pabrik dan daerah lain seperti Bendosari,” kata Tomo tokoh masyarakat, saat dimintai keterangan.
Unjuk rasa ini merupakan kali pertama yang dilakukan warga setelah insiden perusakan pos satpam dan batu prasasti milik PT RUM pada Februari 2018. Hal ini adalah bagian dari perjuangan mereka untuk kembali mendapatkan hak atas udara yang bersih dan nyaman.
Ada beberapa warga yang mengatakan bahwa mereka telah menempuh segala cara, mulai dari mengadukan hal ini ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), DPRD hingga Bupati. Bahkan, sempat diadakan pertemuan antara pihak PT RUM dengan perwakilan warga yang dipelopori oleh Pemda, namun hingga kini masih belum ada bukti nyata dari penyelesaian masalah tersebut. (mra)