Dampak Banjir, Ribuan Hektar Sawah di Pati Terancam Gagal Panen

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pati selama beberapa pekan terakhir. (Foto: istimewa)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Bencana banjir yang melanda dalam kurun waktu sepekan ini di wilayah Kabupaten Pati mengakibatkan ribuan hektar lahan persawahan terendam banjir, yang mana dapat persawahan tersebut berpotensi gagal panen atau puso, Sabtu (7/1/2023).

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, tercatat sebanyak 7.072 hektar area persawahan di Kabupaten Pati terdampak banjir dan terancam puso.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Dispertan Pati, Kun Saptono menyebut luasan ini tersebar di 10 kecamatan, terutama yang berada di sepanjang aliran sungai Juwana atau Silugonggo.

Lebih lanjut, Kun menegaskan bahwa pihaknya akan mendata para petani yang ikut dalam program asuransi untuk diberikan bantuan sesuai dengan ketentuan.

“Untuk yang masuk program asuransi akan segera didata dan dilaporkan untuk pengajian klaim. Dan bagi yang belum, dihimbau untuk ikut program yang akan datang, daftar asuransi pertanian,” tegasnya, Sabtu (7/1/2023).

Selanjutnya, saat disinggung terkait rincian kerugian, pihaknya belum bisa memastikan. Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan banjir masih terjadi di sejumlah wilayah.

“Untuk perkiraan kerugian belum bisa kami perkirakan. Besok akan kami koordinasikan dengan pihak lain,” ungkapnya.

Adapun data terperincinya, antara lain:

• Kecamatan Margorejo, 256 hektar.

• Kecamatan Dukuhseti, 237 hektar.

• Kecamatan Pati, 855 hektar.

• Kecamatan Jakenan, 981 hektar.

• Kecamatan Gabus, 1.197 hektar.

• Kecamatan Kayen, 1.286 hektar.

• Kecamatan Sukolilo, 2.018 hektar.

• Kecamatan Juwana, 136 hektar.

• Kecamatan Tayu, 2 hektar.

• Kecamatan Wedarijaksa, 104 hektar.

Berdasarkan data tersebut, diketahui Kecamatan Sukolilo merupakan wilayah yang paling terdampak. Meski, secara geografis Sukolilo merupakan dataran tinggi. Akan tetapi, 3 desa seperti Desa Poncomulyo, Gadudero, dan Kasiyan, ikut terdampak, karena lokasinya berada di sekitar sungai Juwana.

Sementara itu, Suratmi salah seorang petani dari Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati yang sawahnya turut tergenangi, mengaku belum mendapatkan bantuan dari pihak Dispertan.

Tentunya, dia mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. Terlebih, lokasi sawah yang berada di tepi sungai Juwana menjadi langganan banjir di musim hujan. (hus)