Cuaca Buruk, Produksi Garam di Pati Alami Penurunan 3 Tahun Terakhir

Ilustrasi produksi garam. (Foto: istimewa)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Kabupaten Pati dikenal sebagai salah satu kota produsen garam. Sehingga setiap tahunnya diharapkan dapat memproduksi garam dalam jumlah banyak. Tetapi kenyataannya usai mengalami kenaikan pada 2019, produksi garam di Pati mengalami penurunan drastis, Jumat (10/3/2023).

Atas hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, menegaskan di tahun 2023 ini, mereka akan berupaya mendorong petani garam untuk meningkatkan produksi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Edy Martanto menyebut bahwa selama tiga tahun terakhir grafik produksi garam di Kabupaten Pati mengalami penurunan. Cuaca ekstrem dinilai sebagai faktor utamanya dan masih banyak faktor lainnya.

“Kita selalu membuat inovasi, tetapi nyatanya penguapannya masih tetap mengandalkan sinar matahari. Itu ketergantungan yang sulit kita putus, belum ada solusinya,” kata Edy saat dikonfirmasi, Jumat (10/3/2023).

Hal senada juga diujarkan oleh Kepala Seksi (Kasi ) Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) DKP Kabupaten Pati, Ari Wibowo. Dirinya melunturkan untuk mengatasi berkurangnya produksi garam ini harus ada solusi baik inovasi dari petaninya, maupun dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

“Kita lihat petani punya inovasi dan kita dorong pemanfaatannya, tetapi kita masih melihat kondisi cuaca. Karena produksi memang tergantung musim,” tutur Ari, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Berdasarkan data dari DKP Pati, tercatat bahwa pada tahun 2017 produksi garam mencapai 116 ton, kemudian pada 2018 sebanyak 320 ton, dan pada tahun 2019 produksi garam di Pati mencapai 351 ton. Kenaikan ini dinilai cukup fantastis setelah pada tahun 2016 yang merupakan kondisi terburuk produksi garam, yang hanya menyentuh 16 ton.

“Setelah 2019 grafik produksi turun, menjadi 194 ton di 2020, kemudian 98 ton di 2021, lalu di 2022 data kita 56 ton saja. Semoga harapan kami tahun ini bisa naik, dan kita targetkan untuk tahun ini bisa menyentuh angka 2000 ton,” tandasnya. (hus)