
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Militer China kini mulai menembakkan beberapa rudal saat menggelar latihan gabungan armada darat, laut, dan udara di Selat Taiwan, Kamis (4/8/2022).
“Kementerian Pertahanan Nasional menyatakan bahwa Partai Komunis China menembakkan beberapa rudal balistik seri Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan timur laut dan barat daya sekitar pukul 13:56 sore ini,” kata kementerian pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Telegraph.
Dalam latihan militer terbesar yang pernah digelar di sekitar Selat Taiwan, China turut meluncurkan dua rudal di dekat pulau Matsu, Taiwan. Komando Teater Timur China mengungkapkan, mereka telah menyelesaikan beberapa penembakan rudal konvensional di perairan lepas pantai timur Taiwan sebagai bagian dari latihan yang direncanakan.
Dikonfirmasi bahwa 11 rudal yang telah diluncurkan China hampir dua kali lipat jumlah yang ditembakkan pada Juli 1995 selama Krisis Selat Taiwan Ketiga.
Dari beberapa unggahan video di media sosial (medsos) nampak adanya peluncuran rudal yang dilakukan oleh pihak China.
Aktivitas darat, laut, dan udara yang bergerak turut dilaporkan dari Pulau Pingtan, salah satu titik terdekat China daratan ke Taiwan, di provinsi Fujian.
China telah menyampaikan bahwa latihan militernya di Selat Taiwan akan berlangsung hingga Minggu, (7/8/2022) mendatang.
Latihan tersebut digelar hanya sehari setelah berakhirnya kunjungan Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei.
“China telah menambahkan zona lain untuk latihan militernya yang mengelilingi Taiwan sehingga total menjadi tujuh dan memperpanjang durasi latihan perang hingga Senin pukul 10 pagi waktu setempat,” demikian Biro Pelabuhan Maritim Taiwan mengumumkan, menurut media Taiwan.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menegakkan prinsip mempersiapkan perang tanpa mencari perang.
Amerika Serikat (AS) kini mengecam atas tindakan yang dilakukan China terhadap Taiwan.
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa perbuatan tersebut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mengancam stabilitas perdamaian.
“Semalam China meluncurkan sekitar 11 rudal balistik ke arah Taiwan, kami mengecam tindakan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan tujuan lama kami” ujar John. (hus)