
Kudus, 5NEWS.CO.ID, – Budayawan Emha Ainun Najib yang akrab disapa ‘Cak Nun, pada perayaan ulang tahun ke-28 SMAN 2 Kudus Kamis malam (4/9/2019), mengatakan bahwa hakikat jati diri manusia dewasa ini mulai luntur. Ditandai dengan sudah kehilangannya kepercayaan diri, tidak percaya dengan kemampuan sendiri, dan tidak percaya kepada budaya warisan leluhur.
“Kacang Ojo Lali Lanjaran” sebagai tema utama Sinau Bareng malam itu, mengingatkan alumni agar tidak lupa dengan asal mereka menerima ilmu dan bimbingan.
”Percayalah kepada diri anda sendiri. Tidak usah banyak tengak-tengok untuk menyeragamkan pikiran dan tindakan dengan orang lain. Yakinlah bahwa diri anda mampu melakukan dan mempertanggungjawabkannya,” tutur Cak Nun di hadapan ratusan alumni lintas angkatan ini.
Cak Nun berpesan kepada siswa dan masyarakat yang hadir untuk menumbuhkan kemantapan dalam berpikir. “Tidak mudah meniru atau mengandalkan orang lain.” Harapannya dalam jangka panjang, kemandirian akan terbentuk sehinga menjadi kuat dan tidak bimbangkan mengahadapi hal-hal baru.
Cak Nun juga menerangkan tentang kondisi jati diri Bangsa Indonesia yang menurutnya kini lemah dan mudah terombang-ambing gelombang perubahan global. Cak Nun masih yakin bahwa Indonesia akan tetap kuat. Sebab yang lemah bukanlah masyarakatnya, tapi pemerintahannya.
Cak Nun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menguatkan simpul persatuan untuk menguatkan jati diri bangsa.
Saat ini, katanya, di Indonesia sudah lahir generasi milenial yang dibimbing oleh Allah, dan kita harus yakin.
Cak Nun juga menegaskan ke para hadirin bahwa Yang kita lakukan ini adalah kerjaan nubuwah, forum kenabian. Apakah jalan kenabian harus ada nabi disitu? tanyanya.
“Saya tida berani berjalan di luar jalan kenabian, berjalan di luar jalan yang menyalahi Rasulullah Saw,” tegasnya. (mas)