Bonek Ngamuk Usai Persebaya Dikalahkan RANS Nusantara FC

Supporter Persebaya (Bonek Mania) ngamuk hingga merusak pagar pembatas usai tim yang jagoannya kalah dari RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Antara/Umarul Faruq)

Sidoarjo, 5NEWS.CO.ID,- Suporter Persebaya (Bonek Mania) ngamuk usai tim kebanggaannya mengalami kekalahan pada laga melawan RANS Nusantara FC (1-2) Liga 1 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).

Sebelumnya, Persebaya sempat unggul terlebih dahulu dengan skor 1-0. Namun, di babak kedua tim lawan berhasil membobol gawang Persebaya lewat dua gol yang dicetak Edo Febriansah pada menit 66 dan 88. Hingga peluit berakhir kekalahan Persebaya pada laga ini sudah dipastikan.

Diketahui, Bonek rusuh dengan merusak fasilitas stadion hingga menyerang kantor manajemen Persebaya Surabaya di Jalan Hayam Wuruk, Sutos.

Usai wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, ribuan suporter menyerbu ke tengah lapangan dan merusak sejumlah fasilitas yang ada di dalam stadion tersebut.

Mereka meluapkan kekesalannya dan protes terhadap manajemen dan staf Persebaya usai mengalami kekalahan.

Dilansir dari BeritaJatim, polisi yang berjaga terus bertambah dan datang sekitar pukul 20.50 WIB ke kawasan Sutos.

Kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB, massa aksi yang tak direspon oleh manajemen Persebaya lantas mengamuk kepada satu orang yang melakukan provokasi ke masa aksi.

Pihak kepolisian pun menembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

“Mundur-mundur gas air mata,” ucap salah seorang Bonek.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso mengaku bisa memahami kekecewaan para suporter dan dia mau mempertanggungjawabkan kekalahan ini.

“Kekecewaan suporter saya sadari (karena) kalah. Ini pemain belakangnya baru semua, tidak ada pemain seperti Lelis dan Ridho, di belakang perlu perhatian lebih,” ujar Aji saat konferensi pers sehabis laga.

“Kekalahan ini saya akan pertanggungjawabkan,” lanjutnya.

Menurut pengamat sepak bola dari Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali hal ini sangat disayangkan, pasalnya ini bisa menjadi citra yang buruk bagi persepakbolaan Indonesia.

“Aksi perusakan yang dilakukan Bonek bukan contoh yang dibenarkan. Harusnya mereka punya cara yang lebih elegan mengkritik kinerja tim kesayangannya dengan cara-cara yang elegan,” tutur Akmal.

“Bukan melakukan perusakan fasilitas umum. Bahkan pelaku perusakan bisa dipidanakan,” sambungnya.

Akmal juga menyebut bahwa para suporter harus mendapatkan edukasi terkait hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak.

“Suporter harus mendapatkan edukasi terkait regulasi, rule of the games (aturan main, red) serta tentunya pemahaman terhadap hal-hal yang boleh dan haram ketika menonton satu pertandingan,” sambungnya. (hus)