
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Panitia Khusus upaya pemakzulan di Dewan Perwakilan Amerika Serikat yang mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan bahwa hasil penyelidikan mereka akan berakhir pada pekan depan.
Menurut Ketua Komisi Intelijen Dewan Perwakilan, Adam Schiff, laporan itu akan langsung diserahkan kepada Komisi Hukum setelah Kongres kembali berkegiatan usai libur hari (Thanksgiving) pada Selasa pekan depan.
“seluruh bukti terkait kekeliruan yang dilakukan oleh Presiden telah kami kumpulkan sudah sangat jelas dan sulit untuk dibantah,” kata Schiff.
Schiff menyatakan selama dua pekan proses pemanggilan dan mendengar kesaksian dari sejumlah orang, sampai saat ini terungkap sejumlah bukti yang memberatkan, meski Trump dan pemerintahannya mencoba merintangi proses tersebut.
“Kini saatnya kita memutuskan apakah sikap kita sejalan dengan tanggung jawab sebagai presiden, dan apakah kami bisa mengajukan pemakzulan secara konstitusional,” ujar Schiff menambahkan.
Menurut Schiff, upaya Trump untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan mencoba menekan Presiden Venezuela itu dengan cara menahan bantuan militer adalah sikap yang memalukan dan sarat dengan muatan politis terkait pencalonan kembali Trump dalam pemilihan Presiden 2020.
Ketua komite Pengawas dan Reformasi, Elijah E. Cummings, menyatakan bahwa panggilan pengadilan akan dilakukan pada hari Rabu depan. Dia juga menyatakan bahwa sejauh ini Gedung Putih mengabaikan permintaan sukarela Kongres untuk memberi keterangan terkait upaya Presiden Trump menekan Presiden Ukraina agar menyelidiki Joseph R biden dan putranya yang akan menjadi rival Trump di 2020 nanti.
Ia juga memberikan keterangan yang sama persis dengan Adam Schiff yang juga menyatakan bahwa pihak Gedung Putih berusaha menutup-nutupi segala tindakan memalukan yang dilakukan oleh Presiden AS itu. (mra)