
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Die Welt pada hari Senin, Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menyatakan untuk mendukung Macron dan menyerukan umat Islam untuk menerima pendirian Presiden Prancis atas klaimnya tentang perlunya “integrasi Muslim yang lebih besar”.
“Umat Muslim harus mendengarkan baik-baik apa yang dikatakan Macron dalam pidatonya. Dia tidak ingin mengisolasi Muslim di Barat, dan dia sepenuhnya benar, ” kata Gargash kepada harian Jerman itu, Selasa (03/11/20).
Ia menambahkan bahwa Muslim “perlu diintegrasikan dengan cara yang lebih baik “di negara-negara Barat. Gargash juga menolak pernyataan bahwa presiden Prancis berusaha untuk mengecualikan Muslim yang tinggal di Prancis.
Seperti diketahui, selama dua bulan terakhir kepala negara Prancis itu dianggap telah beberapa kali menyerang keyakinan hampir dua miliar Muslim di seluruh dunia.
Pada bulan September, Macron membela “hak untuk menghujat” di Prancis setelah majalah satir Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun-kartun tak sopan Nabi Muhammad (SAW).
Pada tanggal 2 Oktober, dia mengklaim dalam pidatonya bahwa Islam “berada dalam krisis global” dan mengumumkan rencananya “untuk mereformasi Islam” untuk membawa agama lebih sejalan dengan nilai-nilai Prancis.
Belakangan, Macron mendukung seorang guru Prancis yang menampilkan kartun yang menghina Nabi di kelasnya. “Prancis tidak akan pernah meninggalkan karikatur,” kata Macron, membela gurunya karena “mempromosikan kebebasan.”
Banyak negara bagian dan pemimpin Muslim telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam Macron, dan ribuan protes telah dilakukan untuk memprotes pendiriannya.
Komentar aneh Gargash dalam membela Macron muncul bahkan ketika presiden Prancis itu sendiri telah melunakkan nadanya di tengah boikot produk Prancis oleh perusahaan dan asosiasi Muslim. (mra)