BEM UI Kecewa Sikap Mahfud MD Terkait Data Tapol Nduga, Papua

Menko Polhukam Mahfud MD menunjukkan daftar korban tewas dan tapol yang diberikan BEM UI (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia mengaku kecewa terhadap sikap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD terkait dokumen berisi data tahanan politik dan korban tewas konflik di Nduga, Papua. Dokumen tersebut diberikan BEM UI kepada Mahfud, Selasa (17/02), di kampus UI.

Ketua BEM UI, Fajar Adi Nugroho mengatakan sikap Mahfud saat menerima dokumen di kampus, berbanding terbalik dengan sikapnya saat di luar kampus. Di luar, Mahfud menyebut dokumen Papua itu hany sekedar dokumen dan tidak ada apa-apanya.

“Padahal saat di dalam kampus tidak seperti itu,” kata Fajar saat dihubungi, Selasa (18/02/20).

Ia juga menceritakan saat BEM UI menyerahkan dokumen itu, Mahfud memeriksa dan membaca sekilas isi dokumen tersebut.

“Data tersebut sudah dinyatakan oleh beliau untuk ditindaklanjuti pada saatditemui kemarin pagi dan diteruskan kepada Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.

Mahfud saat di luar kampus mengatakan dokumen yang ia dapat dari mahasiswa pasti sudah dimiliki oleh pihak kepolisian. Namun, Fajar menanyakan langkah aparat terkait data-data tersebut.

“Apa yang kini sejatinya telah dilakukan atas dampak dari operasi militer di Nduga, yang dirasakan masyarakat dan tahanan politik yang telah disebutkan? Kami menunggu bukti konkret pemerintah pusat dalam menyelesaikan kasus ini,” kata dia.

Mahfud MD menerima dokumen Papua dari BEM UI kemarin, sesaat sebelum berbicara dalam diskusi seru bertajuk “Bincang Seru Mahfud”.

Selesai acara di Kampus UI, Mahfud dalam kesempatan di Hotel Bidakara Jakarta meneyebut bahwa dokumen itu tidak lengkap. Dia bahkan menyindir bahwa dokumen serupa pasti telah dimiliki oleh aparat.

“Lihat nih, gak ada apa-apanya, cuman kayak gini. Orang cuman kayak gini, polisi pasti sudah punya,” ujarnya. (mra)