
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Badan Intelijen Negara (BIN) menolak adanya kabar bahwa data-data BIN diretas dan bocor di internet.
Pada media sosial (medsos) twitter sedang ramai membicarakan kabar terkait bocornya data BIN pada salah satu tweet di twitter (21/8/2022).
Awal dari beredarnya kabar tersebut dari akun dengan username @strovian mengaku mempunyai database BIN.
Dia mengaku memiliki 180 file atau dokumen BIN berisi laporan, strategi, nama agen, hingga daftar proyek.
Akun twitter tersebut sendiri mengaku telah memiliki akses data-data tersebut sejak 2020.
Juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto menjelaskan kabar bocornya data BIN di medsos tersebut sebagai kabar bohong (hoax) atau tidak benar adanya.
“Kabar bocornya data pribadi milik BIN yang viral di media sosial adalah tidak benar,” ungkap Wawan saat dikonfirmasi (22/8/2022).
Wawan juga menerangkan bahwa data diri, agen, proyek, dan lainnya terenkripsi dengan aman atau terlindungi.
Dia menambahkan, data BIN tidak ada yang bocor ke forum oknum yang beredar di medsos tersebut, karena baik data diri maupun agen semuanya adalah nama samaran.
“Data diri dan agen semua samaran. Jadi data BIN tidak bocor,” ujar Wawan.
Selanjutnya, saat membahas apakah peristiwa tersebut akan ditindak lanjuti dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengulik kasus tersebut, bakal dilihat kemajuan kedepannya terlebih dulu.
“Kita lihat saja nanti kedepannya,” jelasnya.
Memang sebelumnya juga diketahui bahwa keamanan dari data intelijen-intelijen BIN tidak dapat diragukan lagi.
Tapi, para netizen pun banyak yang berkomentar mengenai kabar peretasan dan bocornya data tersebut.
Bahkan salah satu netizen ada yang berkomentar “Cyber Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” serta hal ini juga ada yang mengkait-kaitkan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan imbas dari ulah Kominfo sebelumnya.
Sebelumnya diketahui Website resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga sempat di-hack atau diretas dalam waktu rentan akhir-akhir ini.
Namun, telah dikonfirmasi kabar tersebarnya data BIN ini hoax adanya dan disinyalir bahwa oknum hanya mencari perhatian dari publik saja. (hus)