Arab Saudi Mengaku Ingin Keluar dari Yaman Secara Terhormat

Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang rusak akibat serangan udara koalisi pimpinan Saudi, di Sanaa, Yaman, Selasa, 18 Januari 2022. (AP PHOTO/HANI MOHAMMED)

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Sebuah dokumen rahasia menyebutkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi kepada pemerintah Amerika Serikat mengaku ingin keluar dari Yaman secara terhormat.

Bersamaan dengan meningkatnya serangan Yaman untuk membalas agresi militer Koalisi Saudi, koran Lebanon mengungkap sebuah dokumen rahasia terkait perang Yaman.

Surat kabar Al Akhbar, Kamis (27/1/2022) menulis, Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman tidak terburu-buru untuk keluar dari Yaman, dan tidak ingin keluar dari sana begitu saja, tidak juga ingin bertahan di Yaman setelah menemui jalan buntu.

Perhatiannya pada masalah ini sudah berkurang, dan buktinya terlihat jelas, contoh paling sederhana adalah ketika ia mengangkat saudaranya Khaled untuk mengurus masalah ini.

Al Akhbar menambahkan, MBS setelah yakin tidak akan bisa meraih kemenangan total, berusaha keras mencari jalan keluar yang terhormat dari perang Yaman, namun sepertinya selalu gagal meski ia bersikeras.

Pada saat yang sama Putra Mahkota Arab Saudi kepada Menteri Pertahanan AS mengaku ingin keluar dari perang Yaman secara terhormat.

Menurut koran Lebanon, sebuah dokumen rahasia ditemukan yang isinya mengungkap statemen utusan AS dalam lawatan ke kawasan Asia Barat.

Pesan terpenting yang disampaikan utusan AS adalah pemerintah Presiden Joe Biden memprioritaskan Yaman, dan sekarang ingin melangkah di jalur politik dan kemanusiaan.

Di sisi lain AS meminta Saudi untuk tidak pernah keluar secara total dari Yaman, karena Washington tahu krisis Yaman tidak akan pernah berakhir. (AHA)