
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Kerusuhan pecah di Kota Malmo Swedia pada Jumat (28/08/20) malam setelah ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk memprotes aksi anti-Islam. Pengunjuk rasa bentrok dengan Polisi setelah melakukan demonstrasi anti-Islam seharian.
Demonstran tersebut melemparkan batu ke polisi dan membakar ban selama aksi yang berujung rusuh itu. Bentrokan itu diduga berawal dari pemimpin Denmark anti-Muslim yang dilarang menghadiri demostrasi pembakaran Al-Qur’an. Rasmus Paludan, Pemimpin Garis Keras anti-imigrasi Denmark telah dilarang memasuki Denmark selama 2 tahun.
Acara pembakaran yang akan dihadiri Rasmus ini rencananya akan diselenggarakan pada hari Jumat, bertepatan dengan sholat Jumat yang digelar oleh orang-orang muslim.
Dikutip dari Daily Aftonbladet, beberapa kegiatan anti-Islam terjadi lebih awal pada hari Jumat. Sebelumnya, tiga pria diketahui menendang salinan Al-Qur’an di lapangan. Protes anti Islam pun meletus setelah Rasmus ditolak izinnya untuk masuk ke Malmo.
“Kami tidak bisa mengendalikan ini, tapi kami bekerja secara aktif untuk mengambil kendali,” ungkap juru bicara polisi dilansir dari Deutsche Welle, Sabtu (29/08/20).
Rasmus Paludan sendiri akhirnya meluapkan kemarahan melalui akun Facebook miliknya. Tahun lalu, dia telah membakar Al-Qur’an yangtelah diselimuti dengan daging babi.
“Dikirim kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun, pemerkosa dan pembunuh selalu diterima!,” ungkap dia. (mra)