
Ternate, 5NEWS .CO.ID,- Solidaritas Perjuangan Demokrasi Kampus (SPDK) Kota Ternate, Senin (30/12/19) menggelar aksi unjukrasa memprotes pihak Rektorat Universitas Khairun (Unkhair) Ternate terkait SK Drop Out (DO) kepada empat mahasiswa. Dalam aksi tersebut, sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan pihak kampus.
Ruslan, salah satu mahasiswa yang menjadi korban pemukulan dari security kampus mengatakan bahwa ia dan teman-temannya saat itu tengah memasang tali pengaman dan spanduk di tengah-tengah kerumunan massa aksi. Namun, tiba-tiba pihak security kampus berusaha memasuki barisan massa aksi kemudian memukulnya bersama beberapa teman lain hingga babak belur.
“Pasca aksi pemukulan tadi, kami berpencar untuk melindungi diri. Tapi setelah ini, kami akan mengadakan rapat untuk membahas lebih lanjut tentang masalah ini,” kata Ruslan saat dimintai keterangan, Senin (30/12).
//www.instagram.com/embed.js
Di lain tempat, Koordinator Lapangan (Korlap) SPDK Kota Ternate, Fandi, menjelaskan kronologis aksi pemukulan tersebut. Ia mengatakan bahwa aksi tidak terpuji itu terjadi ketika orasi sedang berlangsung, pihak security kampus memasuki dan menerobos barisan kemudian mendorong massa aksi hingga terjatuh.
“Padahal sebelum aksi ini dilakukan kami sudah berkoordinasi dengan security kampus secara lisan, dan pihak mereka mengiyakan. Namun, saat aksi berjalan mereka malah menendang teman kami dan menerobos masuk ke barisan massa aksi serta melakukan pemukulan. Di situlah terjadi ricuh,” ujar Fandi saat dikonfirmasi.
Ruslan juga menuturkan bahwa insiden ini menimbulkan korban yang cukup banyak dari pihak massa aksi. Sebelumnya pihak mahasiswa juga berkeinginan untuk bertemu dengan pihak rektor dan melakukan hearing terbuka bersama massa aksi, namun dihalangi secara kasar oleh pihak security kampus.
“Pemukulan itu menimbulkan korban terhadap massa aksi, beberapa teman kami ada yang luka di kepala, dan tangan. Ada juga yang terpencar karena dikejar oleh pihak security,” kata Ruslan lagi.
Pihak mahasiswa juga mengendus bahwa dibalik aksi pemukulan ini oknum security melibatkan orang-orang yang tidak dikenal.
“Kami akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, karena kasus ini sudah termasuk dalam kategori kriminal,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) III Unkhair, Syawal Abdulajid, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, dirinya untuk sementara sedang berada di luar daerah sehingga belum bisa memberikan keterangan.
“Saya masih di luar daerah, saya tidak bisa berkomentar. Nanti saya balik dulu ke Ternate,” Kata Warek III Unkhair tersebut. (mra)