
Semarang, 5NEWS.CO.ID,- Uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri Jawa Tengah berujung menjadi klaster baru penyebaran virus corona. sebanyak 179 siswa yang positif terinfeksi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto. Ia mengatakan sudah menerima laporan adanya siswa SMK yang positif Covid-19.
Dia mengatakan pada awalnya pihak Dinas Kesehatan memberi informasi bahwa terdapat 8 anak yang mengalami gejala terinfeksi virus corona seperti flu, batuk, demam, lidah tidak bisa merasakan, dan tidak bisa mencium bau.
“Dari Pemeriksaan swab yang dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Tengah terhadap 8 siswa tersebut diketahui 5 siswa positif Covid-19. Setelah itu dilakukan pemeriksaan lagi terhadap beberapa siswa lain yang mengalami gejala sama dan hasilnya 27 orang positif Covid-19. Jumat sore, kami menerima update data lagi, yang positif bertambah 152 orang, jadi total 179 orang siswa,” ujar Bambang dalam keterangannya, Sabtu (05/12/20).
Meski beberapa anak mengalami gejala, tapi sebagian besar siswa yang terinfeksi masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Terkait hal ini, Bambang juga meminta Dinas Pendidikan Provinsi jawa Tengah untuk menunda pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah sampai ada vaksin.
“Saya minta bersabar dulu tidak usah kesusu (buru-buru) utamakan keselamatan siswa dan guru. Ini juga untuk menekan agar angka positif di Jateng tidak meroket seperti saat ini,” tambahnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka di Jawa Tengah sudah selama dua hari ini ditutup. Hal itu menyusul adanya temuan kasus pelajar yang terpapar Covid-19.
Sudah kita tutup dan saya suruh untuk tes semuanya. Kita minta untuk uji coba kita tutup semuanya, sudah dua hari ini,” tutur Ganjar pada Jumat (04/12/20).
Ia juga meminta pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan untuk tak segan-segan menghentikan atau menutup sekolah yang masih melakukan uji coba belajar tatap muka jika kondisinya terdapat kasus positif.
“Ya tutup. Sekolah tutup. Kita harus tegas, ada kasus positif langsung tangani,” tandasnya. (mra)