Mengenal Mpok Sinah Klamben dan Mangku Lawren, Duo Unggulan Inovasi Kelurahan Mangkubumen

Surakarta, 5NEWS.CO.ID, – Di Kelurahan Mangkubumen Kecamatan Banjarsari, Pemkot Surakarta ada dua program kreatif dan inovatif yang digarap serius. Dua inovasi pelayanan publik itu berhasil mengantarkan kelurahan itu ke ajang Perkembangan Desa di kementerian dalam Negeri.

Dua program yang digarap untuk pengembangan dan pemberdayaan ekonomi warga di kelurahan itu adalah Kelompok Seni dan Usaha Menengah Kelurahan Mangkubumen alis Mpok Sinah Klamben dan Mangkubumen Lawan Rentenir disingkat Mangku Lawren.

Mangku Lawren adalah sebuah program Kelurahan Mangkubumen dalam upayanya melawan lintah darat alias rentenir, kata Beni Supartono Putro selaku Lurah Mangkubumen.

Atas inistiatif masyarakat sendiri, lanjutnya, karena melihat keprihatinan adanya warga yang terjerat rentenir dengan kedok bank plecit. Maka sejumlah warga yang memiliki kemampuan finansial lebih berinisiatif untuk mengumpulkan donasi.

“Ada juga bantuan dari Baznas yang kemudian diberikan kepada warga yang terjerat rentenir,” jelasnya.

Mangku Lawren bukan program lembaga keuangan melainkan lebih pada kegiatan sosial kemasyarakatan, kesadaran masyarakat untuk asling membantu.

Menurutnya, Mangku Lawren mengusung filosofi masyarakat Jawa dalam bermasyarakat, ra ketang klungsu melu udu yang artinya meski hanya sebiji isi buah asam tetapi tetap ikut andil.

“Dengan demikian ada tanggung jawab. Yang sudah dibantu ganti membantu yang lain. Dan yang pasti, mereka yang sudah dibantu ditebus hutangnya tidak boleh lagi berhubungan dengan rentenir apapun alasannya,” jelasnya.

Hal lain, setiap orang yang hutang ke rentenirnya sudah ditebus memiliki kewajiban untuk mengisi semacam kotak infaq yang secara periodik diambil untuk digunakan membebaskan warga lainnya.

Meskipun tidak ada ketentuan berapa jumlah yang harus disetor kembali, kata Beni.

Mangku Lawren disebutnya telah membebaskan 20-an warga Mangkubumen dari cekikan utang berbunga tinggi para rentenir.

“Kedepan Program ini akan terus dikembangkan hingga tiap RW mampu mengelola dana secara mandiri. Tujuannya  agar  praktek pemberian kredit tak manusiawi itu hilang dari wilayah setempat,” katanya.

Menurut Beni, Mangku Lawren berjalan berdampingan dengan Mpok Sinah Klamben.  Bahkan bisa dikatakan, Mangku Lawren melindungi Kelompok Seni dan Usaha Menengah Kelurahan Mangkubumen, Mpok Sinah Klamben.

“Karena Mpok Sinah Klamben pada dasarnya adalah pengembangan ekonomi warga, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kelurahan Mangkubumen,” kata Beni.

Mpok Sinah Klamben beranggotakan pengusaha katering, makanan, musik, dan pakaian. “Mereka setiap pekan menggelar bazar di di Pendapa Mangkubumen”, kata Beni.

Atas prestasi itulah, Kelurahan Mangkubumen berhasil dinobatkan sebagai kelurahan terbaik se-Jawa Tengah dalam program Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan, Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019

Pada tanggal 30 Juni kemarin pihak kelurahan mengirimkan berkas-berkas untuk mengikuti Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan tingkat nasional 2019 ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), karena akan dilakukan verifikasi administrasi tanggal 2-5 Juli.

Beni optimistis, Mangku Lawren bisa berbicara banyak di tingkat nasional. Sekalipun harus berkompetisi dengan program inovatif unggulan lain dari provinsi lain se-Indonesia. (mas)