Gelombang Tinggi di Selat Sunda Akibatkan 6 Orang Tewas 93 Luka-luka

Jakarta, 5News.co.id,- Gelombang tinggi yang menerjang Selat Sunda dan pesisir Lampung bagian selatan, mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Hingga berita ini ditulis, tercatat 6 orang tewas, dan 93 lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam jumpa persnya Minggu (23/12) pagi, menjelaskan penyebab peristiwa itu berbeda namun terjadi dalam waktu bersamaan.

Dwikorita mengatakan penyebab pertama, BMKG sudah mendeteksi teejadinya gelombang tinggi di sekitar Selat Sunda dari tanggal 22 hingga 25 Desember 2018. Yang kedua, ada peristiwa erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Ini peristiwa berbeda tapi terjadi di satu lokasi,” kata Dwikorita Karnawati.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Ketut Sukerta mengatakan, para korban yang meninggal dunia dan luka-luka sudah dievakuasi ke rumah sakit. Pada umumnya korban jatuh dihantam gelombang tinggi dan terkena puing-puing bangunan.

“Korban rata-rata warga setempat yang tinggal di pesisir pantai. Mereka dihantam gelombang tinggi dan ada juga terkena serpihan, puing-puing bangunan,” kata Ketut.

Gelombang tinggi terjadi di Selat Sunda, menghantam pesisir Lampung Selatan dan Serang atau Pantai Anyer pada Minggu (23/12) dini hari.(hsn)

Komentar