Jakarta, 5News.co.id,- Lembaga pemantau Pemilu 2019 KawalPemilu dengan situsnya kawalpemilu.org mengungkapkan indikasi upaya perusakan data pemilu. Sejumlah foto C1 palsu disinyalir sengaja diunggah ke server situs lembaga independen yang tengah melaksanakan real count tersebut.
“Ciri-ciri C1 nya tidak ada hologram, penggelembungan jumlah suara yang melampaui jumlah pemilih di TPS tersebut, misalnya 500-an lebih suara,” kata admin Kawal Pemilu dalam cuitannya di akun twitternya, @KawalPemilu2019, Sabtu (20/4) kemarin.
Elina Ciptadi, pendiri KawalPemilu membeberkan indikasi upaya perusakan data di situs perhitungan real count @KawalPemilu2019 juga dilakukan dengan cara mengunggah ratusan foto C1 yang sama.
“Bisa sampai 200 foto di TPS-TPS yang sama, unggahan foto-foto non C1 dengan jumlah yang lumayan banyak dari berbagai TPS,” kata dia.
“Dampaknya, tim menjadi kesulitan memproses secara real count secara efektif karena banyaknya foto-foto non C1 serta C1 terindikasi palsu,” imbuh Elina.
Salah satu contoh C1 palsu yang telah ditemukan ada di TPS 013, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Pada lembar C1 palsu tersebut, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno menang dengan perolehan 501 suara.
“Padahal 1 TPS kan tidak boleh lebih dari 300 orang. Yang saya lihat di Bangil lebih dari 500 suara untuk 02,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil scan C1 yang dia berikan, tampak bahwa si pengunggah membubuhkan suara dengan pulpen di bawah kotak yang telah disediakan. Padahal, berdasarkan PKPU 11 tahun 2018, diatur bahwa satu TPS tak lebih dari 300 orang.
Akibat upaya-upaya tersebut, admin KawalPemilu menghentikan sementara proses digitize penghitungan real count. Pihaknya menghimbau semua simpatisan dan tim pendukung kedua kandidat untuk membantu tim relawan @KawalPemilu2019 secara jujur dan berintegritas.(hsn)