
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Sekelompok massa menggelar aksi menolak pembangunan klinik kesehatan di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Massa yang menamakan dirinya Komunitas Pemerhati Lingkungan Sungai (KPLS) itu menganggap pendirian klinik akan menimbulkan masalah lingkungan hidup terkait limbah plastik.
Dalam aksi yang digelar pagi tadi, Rabu (13/11/2019) di Alun-alun Kecamatan Tayu, puluhan orang berkumpul dan berorasi sambil membentangkan sejumlah spanduk.. ‘Tolak Pembangunan Rumah Sakit Berimbas Pencemaran Lingkungan’, ‘Pemkab Jangan Tutup Mata Soal Limbah’, ‘Sungai Bukan Tempat Sampah’, di antara tulisan di spanduk yang dibentangkan oleh peserta aksi.
“Dalam kaitannya dengan problem lingkungan, yakni persoalan pembuangan sampah yang menyebabkan tercemarnya lingkungan hidup. Perlu adanya pengawasan dan pengelolaan, peran pemerintah dalam hal ini menjadi bagian tanggung jawabnya,” kata Koordinator Lapangan KPLS, Ahmad Sulhan, dalam pers release yang diterima 5NEWS.CO.ID, Rabu (13/11) pagi.
Mengutip pasal 13 UUD 1945 dan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 7, pasal 3 dan 4, KPLS menyatakan, masalah sampah, terutama limbah plastik di Sungai Tayu dirasakan sangat mengganggu lingkungan.
“Faktanya masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat seperti di pinggir sungai, walaupun sudah diberi peringatan. Problem pembuangan popok yang viral di media massa, berarti sudah menjadi isu nasional,” terang Ahmad.
Sampah plastik, kata Ahmad, sangat mengganggu kesehatan lingkungan di laut dan berdampak pada aktivitas nelayan. Oleh karena itu, dia menganggap problem ini harus dicegah secara dini.
Menyikapi pembangunan fasilitas layanan publik di Desa Bondol, Tayu, KPLS menyatakan menolak tegas pembangunan klinik tersebut. Dalam pernyataan tertulisnya, KPLS menyebut klinik tersebut didirikan di lokasi yang berdekatan dengan layanan publik lainnya.
“Dengan ini kami mengharap kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan problem sampah. Baik sampah rumah tangga, sampah kawasan komersial, kawasan industri, kawasan umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya,” tegas pendiri KPLS, Tulistyo AS.
Pria yang akrab dipanggil Tulis ini, mengatakan pihak pemerintah daerah melalui kecamatan Tayu merespon positif aksi KPLS. Dia menyebut pihak kecamatan akan segera menindaklanjuti masalah sampah sebagaimana harapan masyarakat.
Camat Tayu Dwi Nuryanto SH. Menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan gerakan ‘Jumat Bersih’ untuk mengatasi masalah sampah di Sungai Tayu. Dia juga mengimbau agar warga Tayu memperhatikan kesehatan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.(hsn)