
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Program sertifikat halal yang ditujukan pada produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat atau kepada UMKM kini mulai digencarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati.
Untuk mendorong program tersebut bahkan Kemenag mengerahkan 167 penyuluh dan 5 Satgas dengan target mencapai 2500 sertifikat halal di bulan Agustus kali ini.
“Perkembangannya sampai hari ini untuk Pati sudah sekitar 2500-an. Kemarin kami sepakat dengan penyuluh P3H, itu kami minta untuk percepatan sertifikat halal dan bulan Agustus sudah mencapai 2 ribuan,” kata Plt Kepala Kemenag Pati, Ahmad Syaiku saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).
Diketahui sertifikat halal merupakan program Kemenag dalam hal ini Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan di tahun 2023 ini ditarget 1 juta untuk seluruh Indonesia.
Syaiku juga mengungkapkan bahwa dalam cakupan wilayah Jawa Tengah, Kemenag menarget 209 ribu sertifikat halal.
Menurutnya mensertifikat halalkan suatu produk adalah hal penting. Pasalnya, hal tersebut dapat dijadikan jaminan dan kelayakan suatu produk.
“Sertifikat halal itu bisa dijadikan sebagai jaminan bahwa apa yang dikonsumsi sudah layak dan halal”, ujarnya.
Adapun sanksi jika suatu produk tidak bersertifikat halal, maka menurutnya tidak boleh diedarkan.
“Sanksinya itu tidak boleh edar, karena tidak boleh edar maka itu jelas akan berdampak pada UMKM,” ujarnya.
“Sertifikasi halal itu memang saat ini sangat urgent sekali nanti di 17 Oktober 2024, itu kan memang semua produk baik itu makanan maupun minuman termasuk bahan bakunya olahannya kemudian distribusinya itu semua itu harus bersertifikat halal,” jelasnya.
Adapun kini pihaknya memfokuskan agar semua kantin yang ada di madrasah dengan total dari RA, MI, MTs, dan Aliyah sebanyak 640 unit, produknya dapat bersertifikat halal.
“Jadi semua hampir 2000, ditambah dari sekolah keagamaan seperti TPQ, Madin, terus pondok pesantren agar bisa bersertifikat halal,” ucapnya.
Saat disinggung soal persyaratan pendaftarannya, dirinya mengaku persyaratan yang ditetapkan kini mudah terpenuhi dan gratis untuk saat ini.
“Selama ini persyaratan saya rasa bisa dipenuhi dengan mudah, dan untuk pendaftaran saat ini masih gratis. Maka kita dorong, sebab sertifikasi halal sangat urgent kebutuhannya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk mempermudah proses pendaftaran, kini di setiap KUA di Jawa Tengah tersedia program Pojok Halal.
Pojok halal sendiri dapat digunakan untuk konsultasi dan memproses percepatan sertifikat halal itu. (hus)