
Pati 5NEWS.CO.ID , – Berbagai aksi Radikalisme negatif yang akhir-akhir ini tengah mengguncang tatanan sosial keagamaan di Indonesia, terlebih patut menjadi perhatian dan konsern serius. Selain mengancam toleransi, gerakan tersebut juga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terlebih, gerakan itu saat ini juga mulai merebut pasar digital. Sosial media menjadi sarana provokasi dan penyebaran isu-isu negatif yang massif. Bahkan kondisinya mulai tak terkontrol serta ekstrem .
Hal itu harus disikapi dengan bijak. Apalagi, generasi muda saat ini sudah terpaku pada layar digital smartphone yang multi aplikasi . Sehingga mereka harus lebih teliti ,jeli dalam melakukan filterisasi terhadap segala bentuk radikalisme yang tersebar di laman media sosial.
Hal itulah yang menjadi semangat para santri NU Kabupaten Pati untuk mengadakan even sarasehan literasi di aula Masjid BaitunNur kawasan Alun-Alun Pati, Sabtu pagi (23/11/2019).
Ketua Panitia Sarasehan Literasi Zainul Arifin mengatakan, santri harus mengawal deradikalisasi melalui bentuk-bentuk jurnal tulisan. Untuk itu, sarasehan ini sangat penting agar santri juga memahami bagaimana tulisan yang konstruktif dan destruktif.
“Banyak berita hoaks yang disebarkan kelompok radikal di media, yang isinya sangat disayangkan hanya memprovokasi agar orang Islam melakukan jihad sesuai keingiannya.
“Semoga dengan adanya serasehan literasi ini, kita mampu mempelajari dunia tulis menulis dengan baik. Selain itu dengan menulis, kita siap untuk mengawal deradikalisasi,” tutupnya.(murianews.com/W@n)