Pj Bupati Pati Emosi Saat Dituntut RT/RW Se-Kabupaten Pati

Pj Bupati Pati Emosi Saat Dituntut RT/RW Se-Kabupaten Pati dalam demo pada Kamis (22/6). Foto: (Husain/5News)

Pati, 5NEWS.CO.ID, – Persatuan RT/RW se-Kabupaten Pati gelar demo tuntut kenaikan tunjangan mereka yang dianggap sebagai penghinaan.

Pasalnya tunjangan RT/RW saat ini nilainya dianggap tak sepadan dengan apa yang telah dilakukan oleh mereka.

Sedangkan pada saat menanggapi orasi massa, Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro tampak emosi saat dituntut dalam demo RT/RW se-Kabupaten Pati itu.

Dirinya tampak tak setuju dengan orasi yang telah disampaikan oleh para massa. Bahkan jawaban yang diberikannya untuk aksi tersebut dinilai tak memuaskan.

“Yang disampaikan tadi banyak yang tidak benar. Jadi berikutnya dengan kaitannya honor RT/RW, nanti akan kita pertimbangan dan hitung lagi. Saya kira tidak mungkin tadi yang disampaikan akan terpenuhi,” ucap Henggar dalam menanggapi orasi massa demo RT/RW, Kamis (22/6/2023).

Tetapi, lanjut dia, akan kita perhitungkan ulang karena keuangan daerah harus dihitung betul.

Kemudian, saat Henggar disinggung oleh salah satu massa terkait kapan terealisasinya. Henggar menjawab dengan nada emosi.

“Sampai kapan pak, sampai kapan pak, sampai kapan? ” tanya salah satu massa saat menanggapi pernyataan Pj Bupati.

“Harus kita hitung ulang. Sudah pokoknya begitu,” ucap Henggar dengan nada emosi.

Bahkan, Henggar sampai mempertanyakan identitas salah satu massa tersebut dengan nada keras.

“Jenengan (kamu, red) dari Kepala Desa mana?. Ya jadi tentunya yang hadir disini semuanya kan dari pimpinan warga. Seenggaknya tidak seperti itu cara ngomongnya,” ucap Henggar dengan nada keras.

Sementara itu, Ketua aksi demo RT/RW se-Kabupaten Pati, Sutrisno menyebut pihaknya kesal dengan pemerintah lantaran tak mau ditemui.

“Ini juga sebetulnya Kades mau secara perwakilan per kecamatan ingin menghadap delegasi. Tapi PJ gak mau ditemui,” kata Sutrisno.

“Jadi dengan kesal hati. Tidak ada kepuasan sama sekali, sebab dia (Pj Bupati Pati) masih muncul arogan dan nada-nada marah,” cetusnya. (hus)