
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Puluhan pendekar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) turun ke jalan dan berkumpul di halaman Polsek Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Aksi itu dilakukan sebagai dukungan kepada seorang kiai yang diganggu preman.
Sekelompok preman dilaporkan merusak mobil Kiai Imron Hakim sepulangnya dari acara sholawatan di Desa Tompe Gunung, Kecamatan Sukolilo, Pati. Sesampainya di perbatasan Grobogan-Pati, rombongan mobil Kiai itu berpapasan dengan sepeda motor yang dinaiki oleh tiga orang.
“Tiba-tiba ada bunyi ‘duk’. Setelah dicek ternyata spion sudah patah,” terang Kiai Imron Hakim di ruangan Kapolsek Sukolilo, Jumat (20/9/2019) sore.
Baca Juga:
Menurut Kiai Imron, salah satu dari ketiga orang itu diduga memukul spion mobil dengan benda keras hingga rusak dan patah. Setelah melakukan aksinya, ketiga pelaku lalu kabur dan menghilang.
“Setelah tahu spion rusak, kami langsung berhenti dan putar balik untuk mengejar pelaku. Tapi pelaku sudah kabur dan menghilang,” lanjutnya.
Rombongan lantas menanyakan ihwal pelaku kepada sejumlah pemuda di lokasi kejadian. Sekelompok pemuda yang berjaga di ruas jalan yang sedang diperbaiki itu menyebut bahwa pelaku adalah preman setempat yang sering berbuat onar dan melakukan aksi pemerasan.
Kapolsek Sukolilo AKP Supriyono menyatakan akan segera melakukan tindakan untuk menangani masalah ini. Meskipun lokasi kejadian merupakan wilayah hukum Polres Grobogan, pihaknya akan tetap mengambil tindakan guna memberantas aksi premanisme yang meresahkan warga.
“Lokasi kejadian sudah masuk wilayah hukum Polres Grobogan. Namun kami sudah komunikasi dan koordinasikan dengan Polres dan Polsek setempat,” kata Supriyono.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Aiptu Windartono mengungkapkan, berdasarkan informasi awal, pelaku diduga seorang preman yang belum lama ini usai menjalani hukuman. Dia menegaskan, sesuai instruksi Kapolsek, pihaknya akan segera melakukan tindakan sebagai tanggapan atas laporan ini.
Kiai Imron Hakim berharap, pihak aparat segera menindak tegas aksi premanisme. Menurut dia, aksi tersebut membuat masyarakat resah dan merasa tidak aman. Kiai yang juga pendekar PSHT juga meminta pihak kepolisian melakukan tindakan yang membuat pelaku jera.
“Supaya masyarakat tidak lagi terganggu dengan aksi tak bertanggung jawab seperti itu,” ujarnya.
Masa sempat berfoto bersama Kapolsek dan Kiai Imron di halaman depan Mapolsek sebelum membubarkan diri. Masa pendekar lalu bubar dan meninggalkan Polsek Sukolilo Pati dengan tertib.(hsn)