Harga Anjlok, Keluhan Penambak Ikan Nila Salin di Pati Tak Didengar Pemerintah

Tambak ikan Nila Salin di Pati. (Foto; Husain/5News)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Keluhan penambak ikan Nila Salin di Pati terkait anjloknya harga di pasar dinilai tak didengar oleh pemerintah. Pasalnya, keluhan tersebut meski sudah sampai di telinga pemerintah, mendapat respon yang kurang mendukung.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Teguh Widyatmoko menepis adanya informasi anjloknya harga ikan nila salin di Kabupaten Pati. Menurutnya, harga ikan nila salin di Pati masih dinilai pada standarnya dan stabil.

“Kita sudah cek dan konfirmasi di Desa Tunggulsari, harganya Rp18 ribu, dan itu masih dapat untung,” kata Teguh saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).

Berdasarkan hasil kroscek pihaknya, didapatkan pemerataan harga di tengkulak rata-rata dengan kisaran harga Rp20 ribu per kilogram ikan Nila Salin.

“Saya cek di petani tidak Rp18 ribu, tapi ada yang Rp20 ribu, namun dari hasil kroscek Kabid, kemungkinan harga Rp18 ribu itu di Dukuhseti,” ucapnya.

Namun, jika ikan nila salin di petani dijual dengan harga Rp18 ribu, pastinya harga itu turun, lantaran harga pakan saat ini masih terbilang cukup mahal.

Kiriman ikan Nila salin dari Jawa Timur (Jatim) juga dinilai menjadi salah satu faktor anjloknya harga ikan Nila di Pati.

Atas hal itu, Teguh mengaku bahwa pihaknya tidak bisa mengintervensi anjloknya harga ikan nila salin di pasaran, lantaran itu di luar tupoksinya.

“Kalaupun saat ini pasaran di drop ikan Nila Salin dari Jawa Timur, saya tidak bisa intervensi untuk mengatur harga itu,” terangnya.

Seperti halnya, penambak ikan nila salin di wilayah Kecamatan Tayu,Kabupaten Pati. Yang mana mereka bimbang dan kecewa gara-gara harga ikan nila salin hasil tambaknya yang anjlok.

Para penambak juga berhajat agar pemerintah dapat mendengar keluhan dan membantu mereka. Lantaran pemerintah dinilai bisa memantau hingga mengendalikan harga ikan nila salin agar harganya stabil.

“Nila salin ini kan ibarat sudah menjadi ikon Pati. Setidaknya pemerintah ini ikut campur tangan membantu para petani tambak,” satir Kamto, salah satu petani nila salin di Tayu saat dikonfirmasi pada beberapa waktu yang lalu.

“Minimal bisa mengendalikan harga di pasaran, jangan cuma slogan saja yang diunggulkan, tapi nasib petani tak diperhatikan,” imbuhnya. (hus)