Belasan Siswa SD di Jekulo Kudus Diduga Keracunan Mi Instan

Foto: Antara

Kudus, 5NEWS.CO.ID,- Belasan siswa Sekolah Dasar (SD) diduga mengalami keracunan di Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sekitar 15 siswa SDN Bulung Kulon 6 terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Jekulo Kudus guna mendapatkan perawatan medis setelah menyantap mi instan di sekolahnya.

Baca Juga:

Belasan siswa SD tersebut mengeluhkan gangguan kesehatan setelah menyantap mi kering instan dan popcorn tanpa merek sesaat sebelum jam pelajaran dimulai. Mereka mengalami gejala keracunan seperti mual, sesak nafas, sakit perut, dan pusing setelah menyantap jajanan yang dibeli di depan sekolah.

Kapolrek Jekulo AKP Supartono mengatakan, berdasarkan keterangan para siswa, mereka memakan mi kering dan yang sudah dimasak.  Selain itu, siswa lain yang mengalami gejala serupa mengaku memakan popcorn pada pagi hari sebelum pelajaran sekolah.

“Masih menunggu hasil pengujian laboratorium untuk memastikan apakah benar karena keracunan makanan atau tidak,” kata Supartono, Jumat (2/8/2019) siang di Jekulo Kudus.

Kapolsek juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan data dan bukti-bukti di lapangan.  Sampel makanan, lanjut dia, seperti mi kering dan popcorn diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium.

Supartono menjelaskan, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Sebelum masuk kelas, mereka membeli mi kering dalam kemasan plastik mika seharga Rp1.000 per bungkus. Ia mengungkapkan rata-rata korban adalah siswa kelas tiga hingga lima yang bersekolah di SD itu.

Pada jam pertama pelajaran, belum terjadi reaksi apa-apa. Ketika memasuki jam pelajaran selanjutnya, belasan korban itu mulai mulai merasakan gejala seperti keracunan.

“Sekitar jam 8.30 salah satu guru menghubungi puskesmas Jekulo dan melaporkan kejadian itu,” katanya.

Para korban lalu dibawa ke puskesmas agar dapat segera mendapat penanganan medis lebih lanjut.

Dilaporkan, hingga siang tadi, seorang siswa bernama Fardah (10) yang masih ditangani oleh pihak puskesmas. Siswa kelas 5 SDN 6 Bulungkulon itu masih harus menjalani perawatan medis lebih lanjut di Puskesmas Jekulo. Sementara 14 korban lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis.(hsn)