
Rembang, 5NEWS.CO.ID,- Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah akan digelar pada awal bulan November 2019 mendatang. Berdasarkan data dari tujuh kecamatan, 40 persen pendaftar balon kades adalah petahana. Menariknya, warga Desa Gedong Mulyo, Lasem mengantarkan bakal calon kades dukungannya dengan tulisan #2019GantiLurah saat mendaftar.
Sesuai aturan, kades petahana yang maju lagi pada pilkades mendatang harus mengambil cuti. Hal itu karena coblosan akan dilangsungkan serentak dalam satu hari, sebelum masa jabatan kepala desa berakhir di awal bulan Desember mendatang.
Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Pemkab Rembang, Nur Purnomo Mukdi Widodo menjelaskan, posisi kades petahana yang maju mencalonkan diri lagi, akan digantikan oleh perangkat atau sekretaris desa yang ditunjuk oleh Camat setempat. Rencananya ada 237 desa di Kabupaten Rembang yang akan mengadakan Pilkades. Dari Kecamatan Rembang Kota, ada 24 desa yang akan mengikuti pilkades serentak pada bulan November mendatang.
Terkait petahana, Purnomo mengatakan, meskipun pihaknya belum merekap secara detail, namun diperkirakan sekitar 40 persen adalah kades incumbent atau petahana.
“Melihat di tujuh kecamatan, perkiraan hampir 40 persen,” kata Purnomo, Jumat (6/9/2019) di Rembang.
“Tahap selanjutnya, akan dilakukan verivikasi sampai 22 September. Untuk meneliti lebih lanjut berkas-berkas yang sudah masuk. Kemudian diverifikasi tentang kekurangan persyaratan,” lanjut dia.
Sementara itu, warga Desa Gedong Mulyo, Lasem mengantarkan balon kades dukungannya dengan tulisan #2019GantiLurah. Dalam sebuah video yang beredar, kendaraan warga desa pendukung balon kades memadati jalan kampung. Kendaraan roda dua dan mobil pikap berbaris melakukan pawai keliling desa.
Menariknya, masa pawai itu mengusung tulisan #2019GANTILURAH yang tertera di kaos dan spanduk. Sebuah mobil pikap juga memasang spanduk dengan tulisan tersebut dibagian depan mobil saat pawai. Tak hanya itu, spanduk bertuliskan #2019GANTILURAH LURAH BARU DESA MAJU juga ditemukan di sebuah sudut desa.
Menanggapi hal ini, Kapolsek Lasem, AKP Didik Dwi Susanto mengatakan peningkatan suhu politik di wilayahnya adalah hal yang wajar. Dia menilai masyarakat mempunyai hak memilih dan dipilih. Kapolsek juga mengimbau jangan sampai perbedaan pilihan sampai memecah belah persatuan, apalagi mengarah pada tindakan anarkis.
“Gunakan hak pilih dengan gembira. Pilkades termasuk pesta demokrasi. Yang penting jangan ada kekerasan dan jangan ada politik uang. Tingkatkan persatuan, persaudaraan dengan tetangga tetap dijaga,“ pesannya.
Didik mengingatkan bahwa jabatan kepala desa ada masanya. Untuk itu, jangan mengorbankan kerukunan antar warga hanya karena Pilkades.(humas/hsn)