
Yogyakarta – 5news.co.id – Kabar bohong mengancam persatuan bangsa dengan sasaran utama masyarakat awam. Parahnya lagi kabar bohong itu dirorganisir oleh pihak tertentu dan disebar dengan masif.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara sarasehan Kebangsaan yang digelar Gerakan Suluh Kebangsaan di Yogyakarta Rabu (9/1).
“Berita bohong itu tampaknya ada yang mengorganisasi. Bahkan, yang kita dengar ada yang bayar juga,” ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Mahfud melanjutkan, selain masalah kabar bohong yang mengancam negara adalah politik identitas dan saling serang antar komponen bangsa yang makin marak akhir-akhir ini. Polarisasi antar sesama anak bangsa ini makin tajam kala menjelang Pemilihan Umum.
“Polarisasi makim tajam di tengah masyarakat, celakanya lagi disemarakan dengan berita bohongbyang dikapitalisasi sedemikian rupa,” lanjutnya.
Mahfud berharap, semua elemen bangsa diharapkan turun andil menjernihkan susasan panas ini. Untuk itu jangan memproduksi dan menyebarkan kabar bohong di tengah masyarakat.
“Saya mengingatkan semua pihak untuk mengedepankan kepentingan bangsa daripada kepentingan politik praktis seperti ingin menang pemilu tapi bangsa hancur,” papar tokoh dari Madura ini.
Mahfud menyayangkan jika bangsa yang elok ini rusak hanya gara-gara beda pilihan itu pun hanya untuk jabatan yang berlangsung selama lima tahun.
“Sungguh disayangkan jika negara yang seindah ini hancur hanya karena hoax dan perbedaan politik. Kita ingin Indonesia ada untuk selamanya”, katanya.
Atas keprihatanan itu Mahfud beserta sejumlah tokoh seperti Buya Ahmad Syafii Maarif, Sultan Hamengku Buwono X dan juga Romo Beny Susetyo menggelar sarasehan Suluh Kebangsaan, yang rencananya akan digelar diberbagai kota di Indonesia. (mas)