Tuai Kontroversi, Masyarakat Menolak UAS Ceramah Di Jepara

Jepara, 5news.co.id – Ustad Abdu Somad batal ceramah di Mayong Jepara. Pengajian yang rencananya digelar di lapangan Mayong itu dalam rangka harlah Ponpes Alhusna Mayong dan akan digelar Sabtu malam (1/9).

Alasan pembatalan UAS karena kuatnya penolakan masyarakat Jepara yang terdiri dari berbagai kalangan yang ada di Jepara. Diantaranya PMII, Aliansi Masyarakat Mayong dan Forum Aswaja Nusantara (FAN) Jepara.

FAN Jepara tidak melarang UAS secara amaliah dan aqidah yang memang Ahlu Sunnah, tapi secara siyasah atau politik UAS cenderung ke ideologi yang mengancam Pancasila dan NKRI, kata Abdul Wahab selaku koordinator FAN Jepara dalam pernyataan sikap FAN yang diterima wartawan, pada Rabu (29/8).

“Penolakan kedatangan Ustad Abdu Somad di Jepara karena para pendukung di belakang UAS berafiliasi dengan ormas yang sudah dilarang di Indonesia, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),” katanya.

Banyak bertebarannya jejak digital sekaitan dengan sepak terjang UAS dan tim yang berafiliasi dengan HTI, membuat masyarakat Jepara tidak mengijinkan ceramah yang bisa mempromosikan ormas yang sudah dilarang di Indonesia itu.

“Penolakan FAN bukan karena kebencian personal, melainkan lebih pada mempertegas komitmen menangkal faham atau ideology terlarang yang dikemabngkannya terutama ideologi khilafah,’ tambahnya.

Untuk itu pihaknya meminta pihak keamanan dan menghimbau masyarakat agar menolak tegas segala propaganda dan penyebarluasan ideologi khilafah di kabupaten Jepara.

“Demi terciptanya kondusivitas daerah dan menghindari keresahan masyarakat Jepara, aparat kepolisian dan TNI diharapkan mengambil langkah tegas dan strategis diantaranya mencabut ijin kegiatan UAS di Jepara.” Pungkas dosen UNISNU itu.

Sementara itu beredar rekaman video di media sosial dari Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI yang juga menolak kedatangan UAS. Pihaknya menolak segala bentuk gerakan radikalisme dan segala bentuk gerakan yang bertentanagn dengan NKRI.

“Kami masyarakat Mayong menginginkan Jepara yang kondusif, Mayong yang kondusif, Mayong aman,  dan mengecam segala bentuk gerakan yang menginginkan perpecahan dan konflik dan antara masyarakat dan umat Islam di Bumi Kartini tercinta.” Kata Abdu Munif selaku kordinator.

Polres Jepara pun membenarkan pembatalan kedatang UAS ke Jepara. Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho mengatakan bahwa pihak panitia membatalkan kedatangan dai asal Riau itu karena menimbulkan kontroversi di masyarakat Jepara. (ma)

Komentar