Tim Jaguar Bebaskan Jembatan Pitara Depok dari ‘Ormas’

Depok, 5News.co.id,-Tim Jaguar (penjaga gangguan anti kerusuhan) Polresta Depok membubarkan dua kelompok organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) yang menutup Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa (25/12).

“Saya akan tindak tegas kalau mereka ngotot menutup jembatan. Tapi setelah dikasih tahu (jembatan bisa dibuka lagi), satu sisi (dijaga) oknum ormas FBR, satu sisi jembatan lainnya (dijaga) oknum ormasnya PP,” kata Kepala Tim Jaguar Iptu Winam Agus sebagaiamana dilansir Kompas.com, Selasa 25/12/2018 malam kemarin.

Agus mengatakan, pihaknya mendapat laporan warga terkait adanya penutupan jembatan setelah diresmikan oleh Wali Kota Depok Idris Abdul Somad pada 21 Desember 2018. Penutupan jembatan oleh oknum kedua ormas itu terjadi sejak 23 Desember 2018 lalu, dengan memasang kayu-kayu penutup jalan.

Jembatan baru bisa dilintasi sepeda motor pada 24 Desember 2018, sedangkan mobil belum diperbolehkan melintas. Iptu Winam Agus mengatakan, akibat ulah oknum ormas tersebut, masyarakat sekitar harus berputar ke jalan tikus yang ada di sisi lain jembatan.

Sebelumnya Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan bahwa jembatan di Jalan Pitara, Kecamatan Pancoran Mas bisa digunakan pada malam pergantian tahun.

“ Jembatan Pitara sudah bisa digunakan malam tahun baru, saat ini sudah 99,95 persen pekerjaan kontruksinya tinggal finishing saja,” ucap Idris di Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Jumat (21/12/2018).

Sementara itu, untuk kendaraan roda dua atau motor dapat menggunakan Jembatan Pitara itu pada hari Senin (23/12/2018).

“Kalau motor sih emang idealnya dua minggu selesai pengerjaan dia sudah bisa lewat, kalau sudah tiga minggu baru bisa dilewati kendaraan roda empat,” kata Manto.

Menurut dia, perbaikan jembatan dilakukan sepanjang 50 meter dengan konstruksi 50 sentimeter lebih tinggi dari bangunan lama.

Jembatan Pitara akan ditinggikan untuk menguatkan konstruksi bangunan. Sebab, selama ini, laju air kali kerap mengikis pijakan jembatan.

“Insya Allah sesuai target. Anggarannya Rp 956 juta, tetapi nilai kontraknya Rp 936 juta,” kata Manto. Untuk ke depannya, Manto meminta warga turut membantu dalam mengawasi penggunaan jembatan tersebut.

Namun, jalur tersebut tidak aman dan menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami kecelakaan.

“Banyak yang kecelakaan dan nyemplung kali, karena jalur alternatif untuk melewati jembatan yang ditutup itu udah rusak (dan) sempit,” katanya.

Polisi tidak mengamankan seorangpun dalam aksi itu. Mereka hanya memberikan teguran dan berhasil membuka kembali jembatan untuk akses warga.

Iptu Winam Agus menduga ada kerja sama antara oknum ormas dengan sopir angkot yang melintasi kawasan Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

“Oknum ormas dan sopir ini ‘kongkalikong’. (Mereka) bilang dibukanya 1 Januari (2019) dan disampaikan masyarakat, tapi kan enggak ada perintah, itu dari (keputusan) mereka sendiri,” kata Iptu Winam.

Aksi penutupan jembatan itu terjadi sejak Minggu (23/12) hingga Senin (24/12) lalu. Untuk sementara sepeda motor sudah diperbolehkan melintasi jembatan tersebut, sedangkan mobil belum.(aha)