Resmi Dibuka, Pameran Kaligrafi Internasional ‘Muhammad’ di Yogyakarta

Selain mendatangkan karya-karya dari para seniman kaligrafi tanah air, ada pula karya-karya dari Malaysia, Turki, Maroko dan Iran yang dipamerkan di Galleri Al-Mushawwir lab agama masjid UIN Sunan Kalijaga, Senin (26/11).

Yogyakarta, 5News.co.id,- Geliat seni di Jogja tidak pernah pudar. Setiap momen yang ada akan menarik para seniman untuk berbicara melalui karyanya. Di bulan maulid ini pun, Lab agama masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan pameran kaligrafi internasional. “Muhammad“, nama ini yang dijadikan tajuk pameran kali ini.

Selain mendatangkan karya-karya dari para seniman kaligrafi tanah air, ada pula karya-karya dari Malaysia, Turki, Maroko dan Iran yang dipamerkan di Galleri Al-Mushawwir lab agama masjid UIN Sunan Kalijaga.

Pameran dibuka oleh penyair celurit emas dari Madura, KH Zawawi Imron. Setelah potong pita, ada demo lukis oleh kelompok seniman kaligrafi nasional yang tergabung dalam komunitas Pencinta Kaligrafi. KH Zawawi Imron pertama kali menggoreskan kuas di kanvas berukuran 120X240 cm.

KH Robert Nasrullah selaku steering committee pameran mengatakan, “kami berusaha mengangkat sosok Muhammad saw sebagai panutan terbaik bagi manusia, dalam nuansa seni kaligrafi dengan bermacam gaya yang ada dalam seni rupa oleh masing-masing seniman yang kami undang”. “Ini termasuk pameran kaligrafi internasional pertama di Indonesia yang mengangkat satu tema khusus”, lanjut Kiai Robert.

Yang menarik dari pameran ini adalah tiga karya kaligrafi dari Iran dengan dengan khat Shekasteh, Keresymeh dan Safir. Tiga khat ini belum dikenal di masyarakat kaligrafi Indonesia. Kebanyakan khat yang berkembang di tanah air ini seputar khat naskhi, tsuluts, diwani, riq’ah dll. “Kami ingin memperkenalkan tiga khat ini untuk memperkaya khazanah kesenian kaligrafi di Nusantara” tegas Kiai Robert.

En Iskandar, salah satu pengunjung sangat antusias dengan kaligrafi gaya Iran. En yang juga pelukis itu terpesona dengan keluwesan garis-garis kaligrafi khat keresymeh dari Iran tersebut dan meminta panitia untuk membacakan teks yang ditulis oleh Zeinab Babayi, seniman dari Iran.

Semuanya ada 27 karya yang dipamerkan di galleri Al-Mushawwir UIN Sunan Kalijaga ini. Selain Para seniman kaligrafi Indonesia yang sudah terkenal seperti Huda Purnawadi, Isep Misbah, Muhammad Assiry dan KH Robert Nasrullah sendiri, ada pula Ehsan Rasoulmanesh, Zeinab Babayi dan Fateme Tajik dari Iran. Dari Malaysia ada Zafwan Bin Haji Embong yang memamerkan karyanya. Juga ada Belaidi Hamidi dari Maroko serta para seniman Turki antara lain Hasan Celebi, Abdurrahman, Dawood Bektyas dll.

Ada pula karya tiga dimensi oleh pematung Albara dan Nugroho dari Jogja serta kaligrafi ekspresionis karya Ahmad Sobirin.

Pameran ini dibuka Senin 26 November 2018 setelah sebelumnya ada sarasehan “Muhammad, Pancasila dan Islam” dengan narasumber Prof. Dr. H Machasin M.A, Dr. Nurul Hak M.Hum serta KH D. Zawawi Imron di ruang utama lab agama masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pameran bisa dikunjungi setiap hari hingga ditutup tanggal 26 Desember 2018. (abd)