Jakarta, 5News.co.id,- Peserta Aksi Bela Tauhid mengaku kecewa atas blokade yang dilakukan oleh polisi. Menurut salah satu orator aksi itu, pihaknya tidak menyangka polisi akan menutup akses jalan Gedung Sapta Pesona dan Kementrian Pariwisata dengan pagar betis dan kawat berduri.
Baca juga: Pemerintah Tolak Akui Bendera HTI sebagai Bendera Tauhid
Irwan Syaifullah, salah seorang peserta dan orator Aksi Bela Tauhid, Jumat (2/11) siang tadi, mengaku kecewa terhadap langkah kepolisian yang memasang kawat berduri dan membentuk pagar betis di dua ruas jalan Gedung Sapta Pesona dan Kementerian Pariwisata.
“Kami kan sudah mengajukan izin, kenapa justru di hari H polisi menghalangi kami,” kata Irwan.
“Indonesia kan negeri demokrasi, tidak seharusnya aksi unjuk rasa dihalang-halangi aparat penegak hukum,” imbuh dia.
Menurut Irwan aksi itu ditujukan agar pemerintah mengakui bahwa bendera yang dibakar bukan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), tetapi bendera dengan tulisan kalimat tauhid.(hsn)