Jakarta, 5News
Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan sangat prihatin dengan perkembangan yang terjadi di Suriah. Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir dalam pernyataan resminya di Jakarta, Sabtu, (14/4) siang tadi menyatakan, “Minggu lalu, Indonesia menyampaikan kecaman keras penggunaan senjata kimia di Suriah oleh pihak manapun dan menghimbau agar semua pihak menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi memburuknya situasi di Suriah.”.
“Indonesia menegaskan kepada semua pihak untuk menghormati nilai dan hukum internasional, khususnya piagam PBB mengenai keamanan dan perdamaian internasional.” tambahnya.
Pemerintah Indonesia juga meminta semua pihak untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat sipil, terutama wanita dan anak-anak dan harus dijadikan prioritas.
Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri kembali menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Suriah secara komprehensif melalui negosiasi dan cara-cara damai.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi, usai peluncuran aplikasi Safe Travel di Jakarta, petang tadi, menyatakan,
“Sejak Minggu lalu, Indonesia terus memantau situasi di Suriah karena masih ada ribuan WNI yang tinggal di negara tersebut,” ujarnya.
Sebagaimana diliris kantor berita ANTARA, Ia menegaskan, keselamatan dan keamanan WNI menjadi prioritas saat ini.
“Saya tidak ingin ada korban dari WNI terkait situasi di Suriah,” katanya.(ali)