Pelajaran Hidup dari Bambu


(Seri Filosofi)

Pengasuh: Bang Husin

Pohon bambu banyak tumbuh di sekitar kita. Indah dan menarik untuk menghias taman. Tanaman berbatang ramping dan menjulang tinggi itu mengandung banyak makna kehidupan bagi manusia.
Ada beberapa pelajaran hidup yang disampaikan bambu pada kita, yaitu:

Pertama:
Selama lima tahun pertama masa pertumbuhannya, bambu hanya tumbuh beberapa centimeter. Memasuki tahun keenam, pertumbuhan bambu terjadi dengan cepat dan menjulang ke langit.

Mengajarkan tentang kepandaian prediksi dan antisipasi. Bambu sadar bahwa dirinya akan tumbuh menjulang tinggi, maka dia persiapkan akar yang kokoh, agar tidak mudah roboh saat tumbuh menjulang tinggi kelak.

Kedua:
Bambu tidak pernah tumbuh sendiri. Bambu-bambu tumbuh bersanding dan berkelompok.

Menggambarkan tentang pentingnya kebersamaan dan kerukunan dalam meraih tujuan, tanpa persaingan yang saling menjatuhkan.

Ketiga:
Batang bambu ramping dan lentur, sehingga mampu bergoyang bersama angin.
Mencerminkan kesederhanaan dan fleksibilitas yang menjadikan manusia hidup bersahaja di tengah masyarat dan selaras dengan ritme kehidupan masyarakat berbudaya.

Keempat:
Bambu dipenuhi banyak duri-duri halus untuk melindungi diri dari serangan hama yang menggerogoti batangnya.

Mengingatkan akan pentingnya sistem proteksi atau penjagaan dalam masyarakat manusia yang melindungi dari serangan musuh.

Kelima:
Akar bambu yang kokoh, tumbuh berkelompok, serta batang yang ramping dan lentur menjadikan bambu tidak mudah roboh diterjang angin kencang dan mampu merubahnya menjadi desis suara alami yang indah.
Mengajarkan bahwa ketulusan (akar bambu yang tersembunyi), kebersamaan, kerukunan, kesederhanaan, dan fleksibilitas, merupakan kombinasi norma-norma mulia yang mampu “merubah ancaman menjadi peluang”. Sebagaimana bambu merubah ancaman angin topan menjadi suara alam yang indah.

Selamat belajar ilmu bambu…

*****