Mengenal Letusan Freatik Gunung Merapi

Yogyakarta, 5News

Gunung Merapi mengeluarkan asap disertai debu vulkanik sejak Jumat (11/5) lalu. Aktivitas tersebut dinamakan letusan freatik. Apa sebenarnya letusan freatik itu? Apa penyebabnya? Bahayakah?

Baca Juga: 388 Warga Mengungsi Akibat Letusan Freatik Gunung Merapi

Kepala Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gadjah Mada, Djati Mardiatno mengatakan, letusan freatik adalah terjadinya kontak antara magma dengan air. Inilah yang menyebabkan keluarnya asap yang teesembur melalui kolom puncak Gunung Merapi.

Djati menjelaskan, “Ada air yang kontak dengan magma, seperti air yang dimasukkan dalam wajan yang berisi minyak goreng mendidih, sehingga muncul percikan dan asap,” katanya.

Baca Juga: Hujan Abu Landa Sleman, Yogyakarta Kota dan Bantul, Akibat Letusan Freatik Gunung Merapi

Menurut Djati, kontak antara air dengan magma bisa disebabkan munculnya retakan baru dalam kawah yang menyebabkan air tanah masuk ke dalam magma. Hal ini merupakan proses alami mengingat aktivitas magma Gunung Merapi yang selalu aktif.

Djati juga mengingatkan, kepulan asap akibat letusan freatik di Gunung Merapi tidak cuma mengeluarkan uap air, tapi juga membawa pasir dan debu yang tersebar sesuai arah angin.

Baca Juga: Gunung Merapi Lontarkan Gas Setinggi 1.200 Meter

“Jika ini terjadi, masyarakat tidak perlu panik, hanya perlu menggunakan masker. Terutama, saat hujan abu yang mengandung pasir itu sedang berlangsung,” ujarnya.

“Abu vulkanik itu mengandung silika (bahan baku kaca), sehingga bila terhirup atau kena mata akan menyebabkan iritasi,” imbuhnya.

Djati menilai, sepanjang aktivitas magma tidak ke luar melalui puncak, tidak akan terjadi erupsi dalam skala besar.(hsn)