Unjuk rasa pengemudi ojek online atas pernyataan Prabowo Subianto, di Malang, Tuban dan Jember pada Jumat (23/11).
Jawa Timur, 5News.co.id,- Pengemudi ojek online (Ojol) di beberapa kota di Jawa Timur menggelar unjuk rasa sebagai protes mereka atas pernyataan Prabowo Subianto. Para pengemudi itu menuntut calon presiden nomor urut 02 itu minta maaf atas pernyataannya yang dinilai melecehkan profesi mereka.
Di Jawa Timur, setidaknya unjuk rasa terjadi di tiga tempat, yaitu Malang, Tuban dan Jember pada Jumat (23/11) kemarin. Berdasarkan pantauan 5News, para pengemudi Ojol itu menggelar aksinya karena kecewa dengan pernyataan Prabowo. Sebelumnya, unjuk rasa juga terjadi di beberapa tempat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Dalam pidatonya beberapa waktu lalu, Prabowo menyatakan merasa ‘miris’ melihat lulusan SMA yang memilih berprofesi sebagai tukang ojek. Pernyataan Prabowo tersebut dinilai merendahkan profesi para pengemudi ojek, dan memicu gelombang protes.
Pengemudi ojek online meneriakkan yel-yel serta berorasi, memprotes pernyataan capres nomor urut 02 itu. Selain itu, mereka menegaskan bahwa profesi mereka terhormat, serta penghasilan yang mereka dapatkan dari pekerjaan itu adalah halal.
Selain pengemudi Ojol, beberapa pihak juga menyatakan hal senada dan menyayangkan pernyataan Prabowo yang dinilai merendahkan tersebut.
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah mengatakan bahwa para pengemudi ojek juga bisa merasa miris terhadap Prabowo. Dia menjelaskan, bisa jadi para pengemudi ojek juga merasa miris kepada Prabowo yang terus gagal menjadi Presiden, meski sudah berkali-kali maju dalam pilpres.
“Para pengemudi ojek pun bisa saja merasa miris terhadap Prabowo juga,” kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah, di Jakarta, Jumat (23/11) kemarin.
“Karena melihat mantan mantu Presiden RI ke-2 tersebut selalu tersungkur di pilpres, sehingga kantongnya jebol demi membiayai ambisinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Inas mengatakan, tukang ojek berjasa besar dalam membantu pemerintah mengatasi kemiskinan.
“Prabowo menilai sesuatu berdasarkan ukuran materi. Dia tidak memandang suatu pekerjaan itu baik atau buruk, tapi berapa besar uang yang dihasilkan dari pekerjaan itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo berbicara mengenai jalur karier pemuda yang setelah lulus SMA memilih bekerja menjadi sopir ojek. Dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11) lalu, Prabowo mengaku sedih melihat kenyataan itu. Dia menggambarkan karir pemuda sejak di bangku sekolah SD hingga SMA dalam bentuk meme.
“Yang paling kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,” sebut Prabowo saat itu.(hsn)