
Jombang – 5News.co.id – Dalam rangkain safarinya di Jombang Jawa Timur, Selasa (18/12), Presiden Joko Widodo bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) dan berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan juga menabur bunga di dua makam pahlawan nasional, yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim.
Dalam kesempatan itu Jokowi mengatakan bahwa perjuangan para ulama, terutama KH. Hasyim Asy’ari dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI adalah bentuk nyata berjihad di jalan Allah.
“Saat membayangkan besarnya perjuangan beliau, besarnya rasa cinta beliau beserta ulama kepada Tanah Air kita. Dengan keteguhan hati KH. Hasyim Asy’ari mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan RI sebagai jihad fisabilillah.” Kata pemimpin Indonesia itu.
Sementara itu saat bersilaturahmi dengan para ulama dan santri Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, Jombang, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar, terdiri dari 714 suku dengan ragam bahasa dan budaya yang berbeda. Namun kita harus tetap hidup rukun dan menikmati anugerah keragaman budaya yang diberikan.
“Marilah kita jaga bersama-sama persatuan kita. Kita jaga ukhuwah, persaudaraan, dan kerukunan kita baik antarsuku, antaragama, antaradat yang berbeda, antartradisi yang berbeda. Sekali lagi, ini sudah menjadi hukum Allah yang diberikan kepada bangsa kita Indonesia,” katanya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa jangan sampai masyarakat melupakan bahwa kita adalah saudara sebangsa dan setanah air jadi harus saling menjaga dan mengingatkan. Meskipun April 2019 akan melakukan pemilu namun jangan karena beda pilihan kemudian terjadi perpecahan.
“Perlu saya ingatkan bahwa jangan sampai karena beda pilihan bupati, gubernur dan presiden kita tidak bisa menjaga ukhuwah kita, tidak bisa menjaga persaudaraan kita,” kata Jokowi di pondok pesantren yang berdiri sejak 1885 itu. (mas)