Jawab Tantangan Pasar, Takaful Keluarga Lakukan Rebranding

Jakarta, 5News.co.id,— Perusahaan Asuransi Syariah Takaful Keluarga mencanangkan rebranding sebagai tanda babak baru dalam menjawab tantangan pasar dan pelayanan customer. Rebranding dan transformasi logo itu ditujukan untuk menandai penyegaran struktur dan penyempurnaan layanannya sebagai perusahaan pelopor asuransi syariah pertama di Indonesia.

Dalam acara Launching dan Tasyakuran yang digelar di Jakarta, Rabu (17/10) kemarin, Takaful Keluarga juga meluncurkan produk barunya Takaful Falah Series dan layanan customer portal yang bisa diakses secara online melalui situsnya https://takaful.co.id.

Produk Asuransi Takaful Falah Series terdiri dari Takaful Falah Proteksi dan Takaful Falah Saving. Produk asuransi terbaru yang menawarkan dua manfaat; proteksi finansial dan dana tabungan. Takaful Falah Proteksi memprioritaskan proteksi finansial bagi customer atas risiko hidup, sementara Takaful Falah Saving mengutamakan pengembangan dana yang optimal lewat tabungan. Unsur proteksi pada Takaful Falah menggunakan akad tabarru, sedangkan unsur investasinya menggunakan akad mudharabah.

Direktur Utama PT Asuransi Takaful Keluarga, Arfandi Arief mengharapkan dengan rebranding dan transformasi logo itu, juga diikuti dengan penyegaran struktur dan transformasi budaya perusahaan. Menurut Arfandi hal itu harus dilakukan untuk memberikan pengalaman baru bagi customer dalam berasuransi syariah.

“Takaful Keluarga tidak hanya pelopor asuransi syariah di Indonesia, target perusahaan adalah menjadi pilihan pertama dan market leader dalam industri asuransi jiwa syariah. Untuk itu kami menghadirkan one-stop sharia life insurance solution untuk seluruh masyarakat Indonesia,” terangnya.

Arfandi juga mengungkapkan bahwa potensi industri asuransi jiwa syariah di tanah air masih sangat besar. Dia menjelaskan, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat tujuh bulan pertama tahun ini, penetrasi asuransi jiwa syariah meningkat dari posisi sama tahun lalu sebesar 0,076 persen menjadi 0,100 persen.

“Meski masih di bawah lima persen, angka penetrasi asuransi jiwa syariah terus tumbuh seiring meningkatnya permintaan,” pungkasnya.(hsn)

Komentar