Habib Ali Al-Jufri: Ingin Dirikan Khilafah Tapi Mendzalimi Muslimin Adalah Penipuan

 

Tangerang, 5News

Habib Ali Al-Jufri dalam ceramahnya di Jalsatud Du’at di PP Alfachriyah Tangerang pimpinan Habib Jindan bin Novel Bin Jindan, Jum’at (13/4) kemarin menjelaskan,  “Kalimat jihad yang dicuri dan disalahgunakan untuk kepentingan yang keliru adalah menipu atas nama Islam,”

Ulama berkebangsaan Yaman Habib Ali Al-Jufri menegaskan tugas para dai adalah mengajak ke jalan Allah dan mengendalikan nafsu  amarah agar sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW. Peran dai bukan memprovokasi tapi menerangkan jihad yang benar sesuai aturan dalam syariat.

Murid Habib Umar bin Hafiz ini mencontohkan sekelompok orang yang berkampanye Khilafah Islamiyah tapi mendzalimi dan membantai sesama muslim. “Ini adalah pencurian dan penipuan atas nama jihad,” tegasnya.

Di Timur Tengah, kata Habib Ali, ada dua sampai empat negara luluh lantak. Ketika telusuri kelompok orang yang terlibat menghancurkan, mereka bilang, demi Khilafah Islamiyah.

“Ketika ditanya, pelaku bom bunuh diri mengatakan tujuannya agar tokoh tertentu terbunuh, tetapi selain tokoh itu, muslimin juga terbunuh. Dari mana kamu dapat senjata? Kami beli. Dari mana kamu beli? Dari beberapa negara. Kenapa untuk membunuh bangsamu sendiri? Mana klaim Khilafah? Semuanya itu adalah kebohongan.” ungkap Habib Ali.

Hasil dari klaim Khilafah adalah muslimin berbaris mengantri mohon suaka ke negara lain, sampai muncul pemurtadan dari korban konflik. “Inikah yang Anda sebut dengan Khilafah Islamiyah?” katanya.

“Provokasi adalah misi setan,” ujarnya. “Setiap orang yang fondasinya provokasi berarti mengikuti misi setan yaitu agar saling bermusuhan.”

Menurut Habib Ali, misi setan adalah menimbulkan keributan di antara kita. Provokasi akan berhasil karena dua hal, yaitu nafsu yang menerima provokasi dan isu untuk digoreng.

Habib Ali mengatakan, ia tidak sedang berbicara tentang pemerintahan Indonesia. Namun ia mengingatkan untuk menjaga negara ini.

“Jangan terprovokasi dengan orang pakai baju putih yang mengatasnamakan Islam, demokrasi, liberalisme untuk merusak dan menipu,” katanya.

Mengutip Imam Mawardi dalam kitabnya al-Ahkam as-Sulthaniyah, Habib Ali menjelaskan, “Agama, akal, jiwa, kehormatan dan harga diri harus dijaga. Jika negara hancur, maka semuanya akan hancur.” (ali)