Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf terkait pidato kampanyenya di Boyolali yang sempat viral dan mengundang reaksi berbagai lapisan masyarakat.
Jakarta, 5News.co.id,- Partai Gerindra mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tulus menyampaikan permintaan maaf terkait ucapan “tampang Boyolali” yang disampaikan di hadapan masyarakat Boyolali. Pidato Prabowo soal ‘tampang Boyolali’ itu kemudian viral dan mengundang reaksi dari berbagai kalangan.
Baca juga: Boyolali Membungkam Prabowo
Dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Rabu (7/11) siang Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan maksud Prabowo sebenarnya adalah menggambarkan perkembangan pembangunan hotel mewah namun tidak dapat dimiliki dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kalimat itu sebuah gambaran besarnya kesenjangan antara pembangunan hotel dan gedung-gedung mewah dengan tingkat kemiskinan. Maksudnya bahwa kemajuan itu jangan sampai membuat asing masyarakat,” ujarnya.
‘Tidak mungkin Prabowo jauh-jauh datang ke Boyolali untuk merendahkan masyarakat disana,” imbuh dia.
Baca juga: Jokowi: Bapak Ibu Saya Orang Boyolali
Sekjen Gerindra itu menyayangkan bagian ‘tampang Boyolali’ itu dipotong dalam kampanye dan diviralkann Menurutnya hal itu menjadikannya seolah-olah merendahkan masyarakat Boyolali. Muzadi juga menganggap tindakan itu sebuah upaya mengalihkan perhatian Prabowo dengan sebuah isu yang dipelintir.
‘Ya itu bagian dari kampanye untuk mengalihkan perhatian Prabowo yang memberdayakan masyarakat dengan sebuah isu yang dipelintir,” katanya.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah menyampaikan permohonan maaf atas pidatonya terkait “tampang Boyolali” yang terlontar dalam pidato kampanye di Boyolali, Jawa Tengah. Permintaan maaf ini disampaikannya dalam sebuah buah video berdurasi 2.44 menit.
“Maksud saya tidak negatif. Tapi jika tersinggung ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu,” kata Prabowo di bagian akhir video singkatnya.(hsn)