FPI: Operasi Intelijen Penyebab Habib Rizieq Ditahan, BIN: Menuduh itu Paling Enak

Jakarta, 5News.co.id,- Badan Intelijen Negara (BIN) membantah operasi intelijen sebagai penyebab pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab diperiksa kepolisian Arab Saudi. Pemeriksaan itu terkait pemasangan bendera hitam yang mengarah pada gerakan ekstrimis teroris di kediaman Rizieq di Mekah.

Baca juga: Kronologi Habib Rizieq Shihab Dijemput dan Diperiksa oleh Dinas Intelejen Arab Saudi

“Itu tidak benar karena operasi intelijen. Kita ingin masalah ini jangan melebar kemana-mana,” kata Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Rabu, (7/11) malam.

Wawan menegaskan, polemik ini harus diselesaikan secara bijak. Ia menekankan BIN justru punya peranan melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri seperti Habib Rizieq.

“Menuduh intelijen itu paling enak. Padahal tidak melakukan. Tugas intelijen adalah melindungi warga negara termasuk Habib Rizieq,” jelas Wawan.

Ia meminta agar semua pihak bisa menjaga pernyataan dan tak berasumsi macam-macam. Ia menyinggung kabar operasi intelijen yang menyebar itu, hanya berdasarkan asumsi.

“Dituduh melakukan operasi-operasi, itu kan hanya asumsi. Sebut ada cctv hilang. Ini kan cuma perkiraan-perkiraan. Ada potret dan diviralkan yang digabung-gabungkan seolah-olah menjadi pembenaran,” tuturnya.

Baca juga: Sekretaris FPI Sebut Kamera CCTV Hilang Sebelum Bendera Hitam Terpasang

Sebelumnya, kuasa hukum FPI, Munarman mengungkapkan kecurigaannya terkait foto Rizieq bersama aparat Saudi yang menurutnya diambil dengan kamera jarak jauh. Selain itu, dia juga menyebut tentang kamera CCTV yang hilang sebelum bendera hitam itu terpasang.(hsn)

Komentar